SehatFresh.com – Seks oral seringkali dijadikan sebagai foreplay untuk merangsang dan meningkatkan gairah sebelum mencapai klimaks. Pada wanita, seks oral bisa merangsang cairan pelumas vagina keluar secara alami sehingga penetrasi tidak menyakitkan. Banyak orang, terutama pria sangat menyukai dan menikmati seks oral.
Namun perlu diketahui bahwa ada risiko dari oral seks terutama penularan penyakit dari kelamin. Sampai saat ini, belum jelas sudah berapa banyak orang yang terkena penyakit akibat seks oral. Sangat sulit memastikan risiko pastinya karena sebagian besar orang yang melakukan seks oral juga melakukan kegiatan seks lainnya pada waktu bersamaan. Berikut dampaknya:
Meningkatnya risiko penularan penyakit kelamin
Pada saat melakukan seks oral, Anda berpotensi terkena human papillomavirus (HPV) jika dilakukan dengan orang yang terinfeksi HPV. Pada umumnya, orang yang memberi seks oral lebih berisiko terkena HPV karena berhadapan langsung dengan cairan genital. Virus lain seperti HIV, herpes, sifilis, gonore hingga hepatitis juga dapat mengancam Anda yang sering melakukan seks oral.
Radang mulut
Perilaku seksual seperti oral seks berisiko menularkan kuman penyebab radang mulut. Radang mulut adalah bagian dari penyebab karena infeksi jamur dan juga dapat berkembang dalam setiap bagian rongga mulut dan juga bisa menjalar ke bagian tubuh lainnya seperti ke paru-paru, leher (kelenjar getah bening) dan bagian tubuh lainnya.
Sebagai contoh, kalau seorang wanita melakukan seks oral terhadap seorang pria yang sedang mengidap gonorea (kencing nanah), besar kemungkinan terjadi penularan dari penis ke lapisan mulut bagian dalam atau tenggorokan. Pada akhirnya wanita tersebut mengalami radang mulut atau tenggorok karena gonorea. Kalau kemudian wanita itu melakukan seks oral terhadap pria lain yang sehat, pria itu dapat tertular sehingga mengalami gonorea. Infeksi penyakit menular seksual pada mulut sebagian besar tidak terdeteksi dan tidak menunjukkan gejala.
Kanker tenggorokan
Para ahli telah meneliti kaitan antara human papilloma virus (HPV) yang menyebabkan kanker leher rahim dengan kanker oropharyngeal yang menyerang tenggorokan, tonsil dan bagian belakang lidah. Angka kejadian penularan HPV melalui seks oral di Amerika Serikat terus mengalami peningkatan sejak tahun 1973. Orang yang melakukan seks oral berganti-ganti pasangan hingga lebih dari 6 kali mengalami resiko terkena kanker tenggorokan 9 kali lebih tinggi.
Untuk mencegah terjadinya penyakit menular seksual, perlindungan perlu dilakukan sebelum melakukan oral seks. Perlindungan yang dimaksud adalah perlindungan berupa kondom plastik atau lateks, yang direntangkan menutupi vulva wanita, sebelum pria memberikan oral seks pada wanita. Pria perlu memakai kondom untuk mencegah berbagai masalah kesehatan yang bisa ditularkan para pasangannya.
Meskipun bukan seks vaginal, penyakit menular seksual juga bersifat berbahaya bagi kesehatan mulut. Pastikan Anda berdua benar-benar sehat dari penyakit menular seksual sebelum melakukan oral seks dan melakukan uji kesehatan secara rutin pada kelamin dan rongga mulut.