SehatFresh.com – Merokok memiliki banyak dampak bagi kesehatan dan perilaku pada anak. Meskipun anak tidak menghisap rokok secara langsung, namun asap rokok yang ditimbulkan dan terhirup menjadikan anak sebagai perokok pasif.
Asap rokok yang terhirup dapat menyebabkan saluran pernapasan menjadi terkontaminasi zat-zat yang terkandung pada rokok. Meskipun dampak yang ditimbulakn mungkin tidak secara langsung, namun jika asap rokok terhirup secara terus menerus dapat menyebabkan dampak serius terhadap kesehatan anak di masa depan.
Merokok diluar rumah juga tetap akan memberikan dampak bagi kesehatan anak. Banyak orang yang mungkin mengira bahwa merokok diluar rumah membuat keluarganya terhindar dari bahaya rokok. Namun, hal ini akan tetap memberikan akses dari racun rokok meskipun mereka tidak menghirup asapnya secara langsung.
Hal ini dapat terjadi karena racun yang menempel dalam tubuh orangtua perokok. Racun rokok tersebut dapat menempel pada baju, rambut, maupun tubuh perokok. Hal inilah yang akan mengontaminasi anak saat ia sedang berinteraksi dengan anak. Dari zat racun inilah yang dapat membuat pertumbuhan paru-paru pada anak juga berisiko terhambat karena banyaknya zat racun yang memasuki organ paru-parunya.
Orangtua yang merokok dapat menyebabkan anak menjadi terancam. Selain dampak negatif sebagai perokok pasif, terdapat dampak lain yang memengaruhi pola pikir anak. Salah satu dampak yang mungkin ditimbulkan adalah anak akan berpikir bahwa merokok merupakan hal yang wajar. Hal ini akan membuat anak mungkin cenderung mencontoh perilaku merokok di usia remaja.
Dilansir dari laman hallosehat.com sebuah penelitian dalam Journal of Adolescent Health menemukan bahwa remaja yang orangtuanya merokok memiliki kemungkinan dua kali lebih besar untuk merokok di usia 13 tahun. Dalam penelitian ini, tim ahli dari University of Washington di Amerika Serikat mencatat perkembangan lebih dari 800 remaja sejak berusia 13 tahun sampai mereka berusia 21 tahun sudah merokok.
Penelitian lain dalam American Journal of Public Health juga memberikan hasil serupa. Dalam penelitian ini hampir 40% remaja yang memiliki orangtua perokok juga sudah merokok atau paling tidak pernah mencoba rokok mulai usia 13 tahun.
Selain risiko kesehatan bagi perokok pasif serta kecenderungan merokok di usia dini, ternyata ada dampak psikologis pada anak bila orangtua merokok. Dari penelitian dari tim ahli University of Briston Inggris menemukan bahwa pada anak yang ibunya merokok memiliki kecenderungan 53 persen lebih besar untuk melanggar peraturan, berperilaku agresif (kasar), mencontek, tidak patuh, hingga menindas orang lain. Segala faktor lain yang memengaruhi perkembangan mental anak seperti pendidikan, pekerjaan maupun status sosial telah dipertimbangkan oleh peneliti.
Oleh karena itu, bila anda seorang perokok, sebaiknya mulai mengambil langkah untuk berhenti merokok demi anak dan keluarga. Jika anda sedang berusaha untuk berhenti merokok, usahakan untuk tidak merokok saat sedang bersama anak-anak serta tidak melibatkan anak dalam kebiasaan merokok anda.