Duduk Terlalu Lama Bisa Membunuh Secara Perlahan

Bagi pekerja kantoran, banyak sekali pekerjaan yang harus mereka selesaikan dengan hanya duduk di ruang kerja. Kehidupan yang serba mudah di era modern memang berdampak positif dalam hal mempercepat semua pekerjaan seseorang. Namun, faktanya tidak berdampak positif pada peningkatan kualitas kesehatan. Hal ini dikarenakan rutinitas yang kita lakukan banyak dilakukan di depan komputer maupun laptop yang mengharuskan seseorang untuk duduk dalam waktu yang relatif lama.

Duduk untuk jangka waktu yang lama telah terbukti meningkatkan risiko diabetes, penyakit kardiovaskular, dan pengembangan beberapa jenis kanker. Para ahli telah sepakat bahwa duduk terlalu lama dapat menimbulkan efek kesehatan yang sama bahayanya dengan merokok. Sebuah studi mengungkapkan bahwa duduk berja-jam tanpa jeda meningkatkan risiko penyakit jantung hingga 64 persen. Anda juga mengurangi kualitas hidup selama tujuh tahun serta membuat tubuh lebih rentan mengalami kanker. Parahnya, sebagian orang justru menghabiskan waktu hingga 15 jam untuk duduk baik di sofa, di kursi kantor, atau di dalam kendaraan.

Penelitian dari American Journal of Epidemiology yang dilakukan selama 14 tahun dan melibatkan 185.000 partisipan menyimpulkan bahwa waktu yang dihabiskan duduk secara independen terkait dengan kematian. Hasil ini terlepas dari tingkat aktivitas fisik peserta. Menurut The Diabetes Group at the University of Leicester, seseorang yang banyak menghabiskan waktunya dengan duduk yang terlalu lama memiliki resiko besar terserang penyakit diabetes, jantung dan memperpendek usia.

Sesaat setelah duduk, aktivitas listrik pada otot melambat sehingga tingkat pembakaran kalori melambat satu kalori per menit. Ketika duduk selama 24 jam, terjadi penurunan pembakaran kalori hingga 40 persen yang bisa menyebakan diabetes. Tubuh meningkatkan trigliserida (molekul lemak), kolesterol LDL alias kolesterol jahat, dan resistensi insulin. Ini berarti otot-otot tidak menggunakan lemak yang meningkatkan kadar darah sehingga berisiko mengalami kenaikan berat badan. Dalam dua minggu, pasokan oksigen menurun dan dapat mempersulit Anda naik tangga dan berjalan.

Setelah satu tahun, efek jangka panjang dari duduk akan mulai terasa. Menurut studi, Anda akan mulai mengalami penambahan berat badan dan kenaikan kolesterol. Satu persen massa tulang akan hilang jika terbiasa duduk lebih dari 6 jam sehari. Setelah satu hingga dua dekade, kualitas hidup akan menurun. Hal ini dapat meningkatkan risiko penyaki jantung sebesar 64 persen. Selain itu, risiko kanker  prostat atau kanker payudara juga meningkat 30 persen.

Bekerja di depan layar komputer bukan berarti Anda harus duduk seharian hingga saat makan siang atau pulang. Istirahat sejenak mampu mengurangi risiko bahayanya. Usahakan untuk memberikan jeda beberapa menit saat beraktivitas selama kurang lebih setengah jam. Anda bisa melakukannya dengan berjalan-jalan sebentar keluar ruangan kerja. Idealnya, berdiri dari kursi setiap 30 menit sekali. Maka dari itu, mulai sekarang Anda perlu memperhatikan posisi duduk dengan benar. Jangan lupa pula untuk mencukupi kebutuhan cairan dan lebih baik gunakan tangga ketimbang naik lift. Banyak bergerak bisa menjadi cerminan hidup yang sehat.

*pic nonstop-online.com

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here