SehatFresh.com – Niatnya ingin siap tempur, obat kuat pun menjadi jalan pintas. Namun, jika tak hati-hati, efek samping obat kuat justru membahayakan kesehatan, lho! Obat kuat adalah jenis treatment yang seringkali dipilih untuk mengobati disfungsi ereksi atau masalah vitalitas pada pria. Bagi mereka yang kesulitan melakukan atau menahan ereksi, obat kuat memang bisa membantu. Tapi, dalam jangka panjang justru bisa berbahaya.
Obat kuat bekerja dengan menghasilkan nitrik oksida, zat kimia alami yang diproduksi oleh tubuh. Nitrik oksida membuka dan melapangkan pembuluh darah pada Mr. P sehingga bisa melakukan dan menahan ereksi. Obat kuat tidak bisa meningkatkan gairah seksual seseorang dan hanya membantu ereksi.
Pria normal dan tidak memiliki masalah saat melakukan hubungan seks tidak disarankan mengonsumsi obat kuat. Obat kuat atau pembangkit gairah seksual tidak bisa dikonsumsi sembarangan, tetapi harus dengan resep dokter. Pasalnya, efek samping obat kuat sungguh beragam dan bisa membahayakan jiwa.
Obat kuat memiliki berbagai efek samping ringan, seperti sakit kepala, sesak napas, dada berdebar-debar, gangguan pencernaan dan muka memerah. Efek lainnya adalah obat kuat akan tetap membuat Anda menderita ejakulasi dini dan bisa saja menyebabkan impoten serta kebutaan.
Tak hanya itu, efek samping obat kuat juga bisa menyerang ke organ-organ tubuh lainnya, misalnya ginjal, lambung, dan hati. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh sebuah tim dari University of Alabama di Birmingham, Inggris, menyimpulkan bahwa pria yang kerap mengonsumsi obat kuat viagra atau jenis obat kuat lainnya, seperti cialis atau levitra, berisiko kehilangan pendengarannya dalam waktu yang lama.
Mengonsumsi anabolik steroid memang bisa menyebabkan seseorang menjadi lebih bertenaga. Tapi, obat ini bisa menyebabkan depresi, diduga mampu mempercepat pertumbuhna tumor dan penyusutan testis atau penis.
Seseorang yang rutin mengonsumsi obat kuat juga rentan mengalami priapism, yakni kondisi ereksi selama lebih dari empat jam tanpa adanya rangsangan seksual dan tentu sangat menyakitkan. Parahnya, sejumlah obat kuat mampu menyebabkan seseorang mengalami hipotensi (tekanan darah turun).
Obat kuat juga sangat membahayakan bagi mereka yang menderita gangguan jantung. Tak hanya itu, obat kuat pun berbahaya untuk penderita tekanan darah rendah dan tinggi atau terhadap orang yang pernah mengalami stroke, anemia atau leukemia.
Overdosis obat kuat bisa menyebabkan aritmia, yaitu denyut jantung tidak teratur. Menurut laporan The National Library of Medicine, jantung manusia biasanya berdetak pada tingkat yang stabil dan berirama. Setiap gangguan denyut jantung bisa saja membuat kegagalan dalam memasok jumlah aliran darah yang diperlukan tubuh. Dalam kasus lebih ekstrem, pelaku bisa meninggal dunia. (SBA)