Efek Samping Suntik Botox yang Bisa Picu Komplikasi

www.sehatfresh.com

SehatFresh.com – Suntik botox menjadi salah satu prosedur perawatan wajah yang populer. Selain hasilnya cepat, metode ini dapat dikatakan efektif karena dapat mengurangi kerutan pada wajah. Tetapi, botox juga memiliki efek samping yang bisa menimbulkan sejumlah komplikasi.

Komplikasi ini muncul akibat reaksi otot yang bersinggungan dengan saraf, botulinum toksin mempengaruhi jaringan di sekitarnya yang seharusnya tidak termasuk dalam perawatan dan sebagainya. Di bawah ini adalah beberapa efek samping yang biasanya berhubungan dengan prosedur botox:

  • Bengkak atau memar di bagian yang disuntik
  • Sakit kepala
  • Flu
  • Pusing dan migrain
  • Senyum miring
  • Kelopak mata turun
  • Alis mata turun
  • Mata kering
  • Air mata berlebih

Selain itu, mengingat bahan utama dalam perawatan ini adalah toksin, selalu ada risiko keracunan makan yang dapat terjadi saat toksin menyebar ke bagian tubuh lain. Hal ini bisa menyebabkan:

  • Masalah pengelihatan atau bahkan kebutaan
  • Melemahnya otot pada bagian tubuh tertentu
  • Kesulitan berbicara
  • Kesulitan menelan
  • Masalah pernapasan
  • Kerusakan otak
  • Kebutaan

Komplikasi lain dari botox yang bersifat jangka pendek berkaitan dengan kondisi emosional. Botox menghilangkan atau mengimbangi perasaan emosional dalam situasi tertentu. Itu mungkin karena kurangnya interaksi antara gerakan otot wajah yang melemah dan otak. Salah satu akibatnya, pasien bisa terlihat murung, meskipun jumlah pasien yang mengalaminya kurang dari 3%. Salah satu cara botox dapat mempengaruhi perasaan emosional adalah dengan meredam relay sinyal dari wajah ke pusat amigdala dan batang otak. Komplikasi tersebut bisa terjadi selama beberapa hari atau satu minggu.

Tak hanya itu, efek botox terhadap kondisi emosional bisa berakibat lebih jauh lagi. Sebuah studi eksperimental menunjukkan, penggunaan kosmetik toksin botulinum untuk pengobatan lini glabellar dapat mempengaruhi kognisi manusia. Penelitian oleh Havas dan koleganya terhadap subjek untuk membaca emosi (marah, sedih, senang) sebelum dan dua minggu setelah suntikan botox pada otot corrugator supercilii menunjukkan dampak terhadap kemampuan seseorang memahami bahasa tentang emosi. Artinya, pasien memerlukan waktu lebih lama untuk memahami kalimat marah, sedih dan sejenisnya. Temuan ini menunjukkan kelumpuhan otot wajah memiliki efek selektif dalam kognisi manusia. Dengan kata lain, botox dapat menghambat kemampuan untuk memahami bahasa.

Lebih parahnya, penggunaan botox yang berlebihan atau tidak tepat juga bisa mengancam jiwa. Laporan The Sun beberapa waktu lalu menyebutkan, dari 16 orang yang terenggut nyawanya akibat dampak suntikan botox, empat di antaranya adalah remaja belia berusia belasan tahun. Selain mereka, ada 87 orang lainnya yang menjadi korban, namun masih dapat diselamatkan lewat pertolongan medis di rumah sakit.

Seorang ahli bedah kosmetik terkemuka di London, Inggris Dr. Julian de Silva mengingatkan, setiap pasien yang hendak menggunakan botox sebaiknya mengetahui persis apa yang disuntikkan ke wajah mereka dan apa efek sampingnya. (SBA)

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here