Faktor Risiko Terjadinya Penyakit Asma

www.sehatfresh.com

SehatFresh.com – Banyak dari kita yang mengabaikan asma, salah satu masalah saluran pernafasan. Jika dikendalikan dengan baik, asma memang tidak terlalu berbahaya tetapi tidak sedikit juga orang yang meninggal dikarenakan asma. Asma adalah peradangan yang bersifat kronis, terjadi pada saluran pernafasan.

Asma tidak terjadi pada seseorang secara acak, tanpa faktor risiko sebelumnya. Asma biasanya terjadi dan berhubungan dengan gejala-gejala batuk, mengi, sesak nafas dan dada terasa berat. Mari kita lihat faktor risiko untuk terjangkit asma, antara lain :

  • Jenis kelamin

Pada usia anak-anak, anak laki-laki lebih berisiko untuk bisa terkena asma dari pada anak perempuan. Beberapa ahli menemukan bahwa jalan nafas anak laki-laki lebih kecil dari pada pria. Pada usia 20, risiko laki-laki dan perempuan adalah sama. Setelah melewati usia 40 tahun, wanita lebih berisiko terhadap asma.

  • Riwayat keluarga

Jika anda mempunyai ayah atau ibu yang mempunyai anda, maka risiko anda untuk terkena asma juga meningkat. Kasus asma yang terjadi 3/5 nya adalah keturunan. Jika orang tua anda mempunyai asma, maka anda 3-6 kali lebih berisiko dari pada orang yang tidak mempunyai orang tua dengan penyakit tersebut.

  • Atopi dan asma

Atopi ini bisa diartikan sebagai hipersensitivitas alergi, ada suatu kecenderungan genetik yang dapat mengembangkan suatu alergi seperti asma, dermatitis dan rhinitis. Seorang anak yang mempunyai eksim atau dermatitis atopik lebih berisiko mempunyai asma.

  • Merokok

Ditinjau dari sisi kesehatan manapun, rokok tidak ada manfaatnya sama sekali. Bahkan rokok adalah racun yang terus menerus dimasukan ke dalam tubuh oleh penghisapnya. Dengan rokok tersebut, terbangunlah berbagai risiko kesehatan yang sangat serius.

Salah satu risiko kesehatan tersebut adalah asma. Beberapa penelitian menemukan bahwa paparan asap mempunyai hubungan dengan perkembangan asma. Temuan lain juga menyebutkan bahwa risiko asma meningkat di kalangan remaja yang merokok.

  • Kegemukan (Obesitas)

Beberapa studi menunjukan bahwa asma sering terjadi pada anak-anak ataupun orang dewasa yang mempunyai berat badan berlebih. Asma yang dimiliki oleh orang obesitas cenderung tidak terkontrol dan membutuhkan waktu lebih untuk pemulihan dan pengobatan.

  • Gaya hidup buruk pada kehamilan

Wanita yang merokok pada masa kehamilan tampaknya mampu menurunkan fungsi dan kinerja paru-paru dari janin, sehingga berisiko bayi terkena asma. Selain itu, kelahiran prematur bisa juga meningkatkan risiko terjadinya asma.

  • Faktor lingkungan

Faktor lingkungan mempunyai pengaruh yang cukup besar pada terjadinya asma. Salah satu yang umum terjadi di sekitar kita adalah perokok pasif. Selain itu, polusi udara, jamur dan aroma atau uap berbahaya dari pembersih rumah tangga juga bisa menjadi salah satu pemicu terjadinya reaksi alergi dan asma.

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here