SehatFresh.com – Uterus atau rahim, merupakan organ berotot kuat yang terletak di daerah pinggul. Uterus berisi rongga pusat yang dilapisi oleh endometrium. Jaringan endometrium akan menebal setiap bulan selama siklus menstruasi dan kemudian luruh selama periode menstruasi. Siklus ini terus berlanjut sampai wanita memasuki masa menopause nya. Pada tahun-tahun sebelumnya hanya datang atau setelah menopause, ada peningkatan risiko kanker uterus atau pertumbuhan sel ganas di dalam uterus.
Berikut adalah beberapa hal yang meningkatkan risiko pengembangan kanker uterus:
Faktor genetik
Penyebab pasti kanker uterus sendiri belum diyakini secara pasti oleh para ahli di dunia medis. Opini yang diterima secara luas mengenai penyebab utama kanker uterus, menunjukkan bahwa sesuatu yang menyebabkan perubahan dalam konstitusi genetik dalam sel-sel jaringan endometrium yang terjadi selama periode menopause.
Mutasi genetik ini bertanggung jawab untuk mengubah sel-sel sehat dan normal dalam lapisan uterus menjadi sel yang tidak sehat. Bertentangan dengan sifat sel-sel sehat yang memiliki siklus hidup dan masa pertumbuhan, sel-sel abnormal cenderung berkembang biak dan menyebar di luar kendali. Siklus hidup sel tidak sehat tersebut juga tidak menentu dan akhirnya membentuk suatu massa sel abnormal yang disebut tumor.
Kelebihan berat badan
Wanita cenderung mengalami peningkatan berat badan setelah melahirkan dan ketika usia pertengahan. Perubahan kadar hormon selama masa menopause juga cenderung membuat wanita menjadi kelebihan berat badan. Obesitas pada wanita adalah salah satu penyebab yang dikaitkan dengan kanker uterus. Sel-sel lemak wanita akan memroduksi hormon estrogen. Hal ini berarti, semakin banyak lemak pada tubuhnya, maka semakin banyak estrogen dalam tubuhnya. Semakin banyak lemak artinya semakin banyak estrogen. Estrogen ini membuat lapisan rahim di mana sel telur menempel (endometrium) menjadi semakin menebal. Jika endometrium menebal secara berlebihan, ada kemungkinan menjadi kanker uterus.
Ketidakseimbangan kadar estrogen dan progesteron
Ovarium bertanggung jawab untuk produksi dua hormon wanita utama, yaitu estrogen dan progesteron. Fluktuasi dalam keseimbangan hormon ini mengarah ke perubahan dalam sifat endometrium. Jika kadar progesteron tidak meningkat dalam proporsi yang sama seperti estrogen, maka ada risiko kanker uterus.
Pola ovulasi yang tidak teratur dan gangguan siklus menstruasi yang disebabkan oleh diabetes, obesitas dan sindrom ovarium polikistik, dapat menyebabkan kanker uterus karena ketidakseimbangan kadar estrogen. Penyebab lain dari kanker pada uterus adalah terkait dengan pertumbuhan tumor langka di endometrium yang mengeluarkan estrogen dan meningkatkan risiko pengembangan kanker endometrium atau kanker uterus.
Menstruasi dini atau telat menopause
Jika menstruasi dimulai pada usia dini atau jika menopause terlambat, maka paparan estrogen semakin meningkat. Dengan kata lain, semakin banyak jumlah periode dalam hidup seorang wanita, semakin tinggi risiko kanker uterus.
Perawatan tamoxifen untuk kanker payudara
Tamoxifen adalah obat terapi hormon yang diresepkan untuk pasien kanker payudara. Meskipun manfaat Tamoxifen untuk pengobatan kanker payudara sangat banyak, obat ini diduga menimbulkan risiko kecil kanker uterus pada pasien. Pasien terapi hormon ini disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter tentang bahaya peningkatan kanker uterus yang bisa timbul karenanya.
Sumber gambar : damailahkanker.com