Gangguan Kecemasan Dapat Menurunkan Gairah Seksual

www.sehatfresh.com

SehatFresh.com – Perasaan khawatir dan cemas adalah hal yang wajar, terlebih saat berhubungan intim dengan pasangan anda untuk pertama kalinya. Namun, perasaan cemas yang berlebihan dapat mengacaukan kehangatan di atas ranjang bersama pasangan anda, bahkan bisa mematikan gairah seksual anda dengan pasangan. Bagaimana bisa hal ini terjadi? Seks seharusnya dapat menjadi kegiatan menyenangkan, menghilangkan stres dan menguatkan ikatan batin antar pelakunya.

Namun, baik perasaan cemas biasa atau masalah psikologis yang lebih serius, rasa cemas yang berlebihan akan mendinginkan panasnya aktivitas di atas ranjang bersama pasangan. Berikut adalah beberapa sebab mengapa kecemasan berlebihan dapat menurunkan gairah seksual.

  1. Menurunkan libido

Rasa cemas secara berlebihan dan ketakutan yang tidak masuk akal dapat membuat tubuh seseorang melepaskan hormon stres adrenalin dan kortisol dalam jumlah yang cukup banyak. Kombinasi dari kondisi ini dapat membuat seseorang semakin merasa stres, gelisah dan panik. Kecemasan yang berlebihan dapat membuat anda mengalami hiperventilasi yang bisa menyebabkan serangan kepanikan atau kegelisahan di tengah sesi bercinta bersama pasangan anda.

Semua dampak negatif tersebut menghalangi kinerja dari hormon mood bahagia dan libido untuk merangsang gairah seksual seseorang. Bila tubuh tidak mampu menikmati rangsangan seks dengan baik, hal ini dapat menyulitkan anda mencapai orgasme dan merasakan kepuasan seksual secara maksimal.

  1. Menurunkan Kepercayaan Diri

Lebih lanjut, dampak negatif kecemasan yang berlebih saat berhubungan intim ini akan menurunkan kepercayaan diri anda. Anda justru akan semakin memikirkan segala kekurangan fisik yang (mungkin) anda miliki. Terutama pada wanita, mereka akan lebih memperhatikan setiap detail bentuk lekukan tubuhnya. Mungkin Anda akan menjadi lebih tidak percaya diri dengan tubuh yang anda miliki, bagaimana aroma tubuh anda saat berhubungan dengan pasangan dan lain sebagainya. Memiliki citra tubuh yang negatif, meski hanya sebatas bayangan dapat menghambat kepuasan hubungan seksual. Akibatnya, hubungan seksual anda terasa hambar.

  1. Merusak Keintiman dengan Pasangan

Jangankan untuk dekat secara emosional, perasaan cemas dan takut yang berlebihan dapat membuat seseorang tidak ingin bermesraan dengan pasangan secara fisik. Apalagi jika gangguan kecemasan yang dimiliki seseorang berakar dari trauma kekerasan fisik atau seksual pada masa lalu. Akibatnya, tubuh tidak akan merespons segala bentuk rangsangan yang diberikan, sehingga tidak akan ada gairah yang muncul meskipun sudah dilakukan rangsangan. Bahkan, kondisi semacam ini juga berdampak pada penolakan untuk melakukan pemansan atau foreplay sehingga dapat menimbulkan suasana tegang pada saat berhubungan intim dengan pasangan.

  1. Menutup Keterbukaan terhadap Apa yang Diinginkan

Jujur terhadap pasangan bisa membuat hubungan intim berjalan mulus. Kondisi ini juga membuat pasangan saling memahami apa yang diinginkan oleh masing-masing pada saat berhubungan intim. Sebaliknya, apabila anda dengan pasangan diliputi rasa cemas, justru akan timbul perasaan yang seolah-olah sedang dalam bahaya sehingga menjadikan anda lebih tertutup pada pasangan. Kondisi semacam ini dipengaruhi hormon adrenalin yang mengalir di tubuh saat rasa cemas melanda. Akibatnya, anda akan sulit berbagi fantasi seksual yang diinginkan, sehingga membuat anda dan pasangan kehilangan gairah seksual.

  1. Menjadi sulit orgasme

Respons seksualitas wanita yang sangat dipengaruhi tingkat kecemasan adalah kesulitan mencapai orgasme pada saat melakukan hubungan intim bersama pasangan. Hal ini diakibatkan oleh adanya gejala-gejala kecemasan, seperti ketegangan otot dan napas yang tersengal-sengal, sehingga dapat menghambat orgasme. Kecemasan yang berlebih juga bisa menghalangi keluarnya pelumas alami dari dinding vagina dan membuat tubuh menegang, bahkan memicu terjadinya vaginismus. Vaginismus adalah kondisi disfungsi seksual yang membuat otot-otot bagian dasar panggul dan vagina mengalami ketegangan yang berlebih atau kontraksi. Sehingga menyulitkan seorang wanita untuk melakukan proses penetrasi. Akibatnya, hubungan seksual hanya menyisakan rasa sakit dan trauma pada wanita. (AGT)

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here