Hal yang Harus Dipahami Anak Tentang HIV dan AIDS

www.sehatfresh.com

SehatFresh.com – HIV dan AIDS bisa menjangkiti tidak hanya orang dewasa, melainkan juga anak-anak. Oleh sebab itu, orangtua perlu memberi pemahaman tentang HIV dan AIDS kepada buah hatinya.

Meningkatkan komunikasi dalam keluarga merupakan metode terbaik untuk melindungi anak dari HIV. Hal ini penting daripada mengacuhkan rasa ingin tahu anak yang besar terhadap berbagai hal, termasuk seputar HIV dan AIDS.

Terlebih, salah satu medium penularan HIV adalah melalui aktivitas seks yang menyimpang. Supaya anak tidak mencari tahu sendiri masalah seksualitas melalui teman, komik, video, atau media lainya yang berbau seks, maka berikanlah pendidikan seks secara dini.

Jadi, luangkan waktu untuk mulai mengangkat topik HIV dan AIDS dengan anak Anda. Anda dapat mulai membicarakan tentang HIV saat anak Anda melihat atau mendengar iklan HIV di TV. Tanyakan “Apakah kamu pernah mendengar tentang HIV atau AIDS sebelumnya? “Menurutmu, apa itu HIV atau AIDS?”

Berikan fakta-fakta. Berikan informasi yang jujur, benar dan tepat untuk usia dan perkembangan anak. Untuk anak berusia 8 tahun, Anda dapat berkata, “AIDS adalah penyakit yang membuat orang sangat sakit, disebabkan oleh virus HIV, yaitu kuman yang sangat kecil”.

Anak-anak yang lebih besar dapat mendengar lebih detail. Pra-remaja seharusnya mengerti bagaimana HIV menyebar dan bagaimana menggunakan kondom dapat melindungi dari HIV/AIDS yang ditularkan lewat seks. Anda mungkin perlu untuk membahas tentang cara kerja seks sebelum menjelaskan tentang HIV agar anak Anda tidak bingung. Apabila saatnya sudah tepat, bicarakan kepada anak yang sudah besar tentang apa yang dapat mereka lakukan agar tetap aman dari HIV dengan lebih spesifik.

Kesalahpahaman anak-anak tentang AIDS–seperti mereka dapat “tertular” dengan berada di dekat orang-orang dengan HIV/AIDS–dapat membuat mereka takut. Penting untuk segera meluruskan pemahaman mereka sedini mungkin.

Cara berikutnya adalah bangun rasa percaya diri anak. Memuji anak dengan sering, memberikan tujuan yang realistis serta mengikuti ketertarikan anak merupakan cara-cara yang baik untuk membangun kepercayaan diri. Apabila anak merasa percaya diri, mereka akan lebih bisa mengabaikan tekanan dari sekitar.

Lalu, jelaskan kepada anak tentang seks. Ajari anak mengenai hubungan seks yang aman. Jelaskan bahwa cara yang paling aman untuk mencegah HIV dan penyakit menular seksual lainnya, serta kehamilan yang tidak diinginkan adalah untuk tidak melakukan hubungan seks dalam bentuk apapun.

Tak kalah penting, buat anak merasa nyaman untuk berbicara. Apabila anak Anda sudah siap, ajari anak mengenai hubungan seks yang aman, sehingga risiko infeksi HIV lebih rendah saat ia memutuskan untuk melakukan seks. (SBA)

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here