SehatFresh.com – Kurang tidur tentunya pernah dirasakan setiap orang. Baik karena begadang melakukan pekerjaan, mengerjakan tugas ataupun hanya sekedar berkumpul saja. Kebutuhan akan tidur sama dengan pentingnya kebutuhan manusia akan makan dan bernapas. Jika tubuh dibiasakan kurang tidur maka dapat menimbulkan berbagai dampak buruk bagi kesehatan.
Tidur memiiliki peran penting bagi tubuh, pada saat tidur tubuh akan mempebaiki diri, baik kondisi fisik maupun mental sehingga kita merasa segar dan berenergi saat bangun serta siap menjalani aktivitas sepanjang hari. Selain itu, tidur juga akan membantu proses tumbuh kembang terutama pada anak remaja, karena pada saat tidurlah hormon pertumbuhan dikeluarkan.
Kurang tidur dapat mempengaruhi kesehatan mental setiap orang, karena keduanya memiliki hubungan yang kompleks karena saling memengaruhi satu sama lain. Stres dapat berkontribusi terhadap munculnya insomnia yang dirasakan oleh seseorang, baik itu remaja maupun orang dewasa. Stress itu sendiri merupakan gangguan emosi yang paling umum teradi akibat kurang tidur.
Professor matt walker menjelaskan bahwa saat kekurangan waktu tidur bagian otak yang bernama amygdala mengalami peningkatan aktivitas hingga sekitar 60 persen. Amygdala yang terlalu aktif menyebabkan penurunan kemampuan otak dalam mengendalikan emosi individunya.
Dampak kurang tidur pada umumnya tidak dapat dirasakan secara langsung dan akan muncul jika otak sudah tidak lagi mampu menoleransi kurangnya waktu istirahat. Kurang tidur juga akan berdampak pada kondisi otak.
Hal-hal yang mungkin terjadi ketika waktu tidur kurang adalah otak akan bekerja lebih keras, pikiran berkabut (brain fog) atau gangguan otak uuntuk berkoordinasi sehingga akan menyulitkan berkonsetrasi, sulit mengingat karena kekurangan waktu tidur akan mengganggu proses penyimpanan informasi, dan sulit menghilangkan kebiasaan karena otak akan cenderung mengulang perilaku yang sama pada situasi yang sama.
Masalah kesehatan yang mungkin muncul karena kekurangan waktu tidur
- Depresi
Depresi bisa muncul sebagai akibat kurang tidur, dan bisa bertambah parah jika sudah memiliki kondisi ini sebelumnya. Depresi juga dapat menyebabkan insomnia, sehingga perbaikan waktu tidur adalah langkah penting dalam mengelola depresi.
- Gangguan kecemasan
Gangguan kecemasan merupakan salah satu penyebab kurangnya waktu tidur yang juga berkontribusi munculnya gangguan tidur seperti serangan panik, miimpi buruk. Hal ini juga akan membuat penderita susah dalam mengendalikan emosinya.
- Risiko diabetes
Risiko ini juga dapat terjadi pada anak usia remaja. Hal ini dikarenakan kurangnya waktu tidur membuat resistensi insulin lebih tinggi dimana tubuh tidak menggunakan insulin secara efektif sehingga hal ini dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit diabetes.
Selain menimbulkan berbagai masalah diatas, kurangnya waktu tidur jika terjadi sejak usia remaja makan akan menjadi sebuah kebiasaan hingga dewasa jika tidak melakukan langkah perbaikan waktu tidur. Kurang tidur juga turut bertanggung jawab atas banyaknya kecelakaan lalu lintas maupun kecelakaan kerja pada usia muda.
Meski terlihat sepele, jika waktu beristirahat selalu kurang kan menimbulkan dampak pada kesehatan. Jadi, mulailah untuk mengatur pola tidur yang sehat dengan kualitas tidur yang baik agar tubuh terasa segar dan lebih berenergi saat bangun tidur.