SehatFresh.com – Puasa merupakan aktivitas umat muslim dimana selama lebih dari 12 jam perut tidak diisi makanan maupun minuman. Puasa dikerjakan karena wajib, yakni bagi mereka yang sudah baligh (sudah muncul tanda-tanda puber) dan berakal sehat. Wanita yang memasuki masa puber pada umumnya ditandai dengan menstruasi, sedangan pada laki-laki yakni ditandai dengan mimpi basah.
Saat seseorang sudah dapat dikategorikan wajib berpusa, maka hukum meninggalkan puasa adalah haram bagi umat muslim. Kewajiban berpuasa akan gugur jika seseorang mengalami hal-hal yang membatalkan puasa yakni seorang wanita yang menstruasi dan memiliki kewajiban menyusui atau seseorang yang sakit.
Pada saat pertama kali menjalankan puasa, biasanya akan terasa berat karena tubuh kita harus beradaptasi dengan tidak memproses makanan selama lebih dari 12 jam. Banyak yang mengeluh ketika berpuasa badan menjadi mudah lelah, dehidrasi dan ngantuk. Namun, seiring berjalanya waktu kegiatan puasa sudah menjadi rutinitas yang tidak menghambat aktivitas.
Ketika berpuasa, selain mendapatkan pahala, sebenarnya tubuh kita mendapat manfaat yang besar. Manfaat tersebut diantaranya memperbaiki sistem pencernaan dan yang tak kalah penting adalah meningkatkan produktifitas hormon reproduksi. Ada juga beredar pendapat bahwa dengan berpuasa akan melemahkan gairah seksual seseorang karena kondisi badan yang lemas.
Salah satu pendapatnya yaitu menjelaskan bahwa berpuasa secara benar memang mampu untuk menurunkan produktifitas hormon seksual, maka dari itu ketika berpuasa keinginan untuk melakukan hubungan seksual sedikit melemah. Akan tetapi kondisi tersebut berlangsung sementara ketika seseorang sedang berpuasa saja.
Beberapa hari setelah mengonsumsi makanan, hasrat seksual seseorang akan kembali normal. Saat itulah produksi hormon seksual lebih tinggi dibandingkan sebelum berpusa. Pendapat tersebut dapat ditafsirkan bahwasanya puasa tidak berpengaruh pada kesuburan apalagi melemahkan kesuburan seorang wanita. Ketika berpuasa, hormon kewanitaan seperti FSH (folicle stimulating hormone) dan SH (stimulating hormone) dan proses ovulasi (pelepasan sel telur) akan didistribusikan dengan baik. Hal ini dapat membantu mengobati berbagai jenis penyakit kemandulan yang dialami oleh para wanita.
Data yang mendukung bahwa berpuasa mampu meningkatkan kesuburan wanita adalah karena pada saat berpuasa tubuh akan melakukan aktivitas secara positif, peredaran darah akan lancar, sehingga organ-organ tubuh juga akan berfungsi secara optimal termasuk organ reproduksi wanita dan pria.
Perlu Anda ketahui bahwa memang tidak semua wanita akan mengalami hal tersebut, karena terdapat faktor lain diantaranya kebiasaan wanita dalam mengonsumsi makanan yang kurang sehat sehingga menyebabkan wanita memiliki daya tahan tubuh yang lemah. Maka dari itu, dianjurkan bagi para wanita untuk membatasi atau menghindari makanan-makanan yang mengandung bahan-bahan yang tidak sehat dan berpengawet. (SPT)