SehatFresh.com – Semua orang mengasosiasikan orgasme pria dengan ejakulasi. Tapi, sangat mungkin bagi seorang pria mengalami orgasme tanpa ejakulasi. Ya, inilah yang dimaksud dengan orgasme kering, orgasme tanpa menimbulkan basah atau tanpa mengeluarkan cairan sperma.
Pada dasarnya, pria yang memiliki pengalaman orgasme kering merasakan kepuasan seksual seperti biasa, yang membedakan hanya tidak adanya air mani atau sperma yang keluar bersamaan dengan kepuasan itu.
Pertanyaannya, bagaimana ini terjadi? “Saat orgasme, otot-otot kandung kemih saling mendekat sehingga satu-satunya jalan keluar bagi air mani adalah lewat lubang organ kelamin”, ujar urolog David Kaufman. Ketika ada sesuatu yang mengganggu kemampuan otot-otot itu untuk menutup, terjadilah apa yang dinamakan orgasme kering.
Ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan ejakulasi kering. Salah satunya adalah hipogonadisme. Ini adalah kondisi saat tubuh tidak menghasilkan cukup testosteron. Pada pria, hormon testosteron adalah kunci dari pertumbuhan dan kematangan seksual. Salah satu fungsi testosteron yaitu memproduksi sperma.
Jika seorang pria mengalami hipogonadisme, ada kemungkinan masa pubertasnya terlambat atau pertumbuhan organ seksualnya tidak sempurna. Salah satunya yakni gangguan pertumbuhan pada penis dan buah zakar atau testis.
Bila pertumbuhan penis dan testis terganggu, bukan tidak mungkin produksi sperma pun akan terganggu. Pasalnya, sperma dihasilkan di testis dan tubuh memerlukan testosteron yang cukup untuk dapat memproduksi sperma secara normal.
Maka, jika Anda mengalami kondisi ini Anda berisiko mengalami impotensi, yaitu ketika penis tidak mampu mencapai ereksi dan sperma tidak keluar seperti pada ejakulasi umumnya.
Penyumbatan saluran sperma juga bisa memicu orgasme kering. Adanya penyumbatan di epididimis serta vas deferens dapat menganggu proses pengangkutan sperma untuk kemudian dikeluarkan melalui penis. Epididimis merupakan tempat untuk menyimpan dan mematangkan sperma. Sedangkan vas deferens merupakan saluran berbentuk tabung yang menyalurkan sperma untuk dapat keluar saat ejakulasi terjadi.
Penyumbatan di kedua bagian ini dapat menyebabkan pria tidak mampu mengeluarkan sperma saat ejakulasi. Infeksi, vasektomi (KB steril pria), dan juga permasalahan pada prostat bisa menjadi penyebab saluran sperma tersumbat.
Dalam beberapa kasus, kondisi ini tidak menunjukkan gejala yang pasti. Namun, jika penyumbatan disebabkan oleh infeksi, biasanya muncul cairan berwarna keputihan yang keluar dari penis tanpa sengaja, terasa sakit saat buang air kecil, serta terjadi peradangan.
Jika menemukan bahwa jumlah air mani yang keluar sangat sedikit saat orgasme, atau tidak ada air mani sama sekali, ada baiknya Anda menemui dokter untuk memeriksakan diri dan mencari tahu penyebabnya.
Jika sedang tidak dalam program untuk memiliki momongan, artinya tidak ada yang perlu dicemaskan dengan kondisi ini. “Sama sekali tidak perlu ada yang dikhawatirkan dengan ejakulasi kering, kecuali Anda sedang dalam program memiliki bayi dengan pasangan Anda,” kata Kaufman. (SBA)