Mengulas Dampak Pemakaian Pil KB Terhadap Resiko Terkena Infeksi Jamur

www.sehatfresh.com

SehatFresh.com – Indonesia merupakan negara berkembang yang memiliki penduduk dan wilayah yang besar. Berdasarkan sensus penduduk (SP) yang dilakukan serentak pada tahun 1971-2010, penduduk Indonesia meningkat sekitar dua kali lipat dari 118 juta penduduk menjadi 237 juta penduduk pada tahun 2010.

Dengan adanya peledakan penduduk yang signifikan, pemerintah banyak mengupayakan program untuk mencegah jumlah kelahiran setiap pasangan suami istri. Salah satunya adalah dengan mengeluarkan kebijakan dan slogan dua anak lebih baik serta dua anak cukup.

Kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah Indonesia yang dapat dirasakan oleh masyarakat adalah dengan adanya program KB (Keluarga Berencana) yang mempunyai slogan seperti yang telah disebutkan di atas dan penggunaan KB yang bermacam-macam. Jenis KB kebanyakan adalah khusus untuk para wanita, namun jenis KB untuk pria juga ada. KB yang dikhususkan untuk para wanita yakni pemasangan IUD, implant, KB suntik dan juga pil. Masing-masing jenis KB memiliki keunggulan dan juga kekurangan.

Keuntungan yang dapat diraih dengan menggunakan KB adalah dengan menjarangkan kelahiran sehingga dalam satu tahun peledakan jumlah penduduk dapat berkurang. Akan tetapi, apabila penggunaan KB tidak sesuai dengan respon tubuh, maka akan menimbulkan kerugian, terutama bagi wanita. Banyak kasus yang dilaporkan mengenai ketidakcocokan penggunaan KB. Artikel ini akan membahas tentang dampak penggunaan pil KB, khususnya pada peningkatan resiko infeksi jamur.

Pada umumnya, organ intim wanita memang tempat yang paling rawan untuk terinfeksi jamur jenis Candida albicanis. Jenis jamur ini biasanya ditemukan pada organ kewanitaan akibat tingkat kebersihan (personal hygiene) yang kurang atau wanita kurang menjaga kebersihan organ kewnitaannya. Namun ternyata, pil KB juga memiliki efek samping yakni meningkatkan risiko infeksi jamur vagina.

Kejadian ini dikarenakan kandungan ethinylestradiol sintesis di dalam pil KB. Ethinylestradiol sebenarnya sudah diproduksi oleh hormon estrogen dan progesteron yang ada di dalam sistem hormonal wanita. Akibat percampuran ethinylestradiol sintesis dan alami di dalam tubuh wanita, keseimbangan hormonal menjadi terganggu. Efek samping dari ketidakseimbangan hormonal ini dapat mengakibatkan wanita mengalami peningkatan kadar glukosa darah (gula darah).

Sebagai tambahan informasi, gula merupakan zat yang disukai oleh jamur dan bakteri. Gula dapat memicu perkembangan jamur, apalagi jika ditambah dengan tingkat kebersihan yang kurang, serta kelembaban daerah kewanitaan yang tinggi.

Pada dasarnya, semua jenis KB hormonal dapat meningkatkan resiko terkena infeksi jamur penyebab gatal-gatal pada daerah kewanitaan. Akan tetapi, semua itu tidak mutlak berasal dari jenis KB yang Anda gunakan. Tergantung pada bagaimana Anda menjaga kebersihan organ kewanitaan dan kecocokan dalam pemakaian jenis KB.

Untuk menghindari resiko yang kurang menyenangkan seperti resiko infeksi jamur vagina, Anda seharusnya berkonsultasi dengan dokter atau bidan terdekat untuk menentukan dosis dan kecocokan KB yang akan Anda gunakan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here