SehatFresh.com – Haid atau menstruasi merupakan siklus bulanan pada wanita yang terjadi proses peluruhan dinding rahim yang disertai dengan pendarahan, umumnya terjadi selama 3-7 hari. Siklus menstruasi ini biasanya terjadi setiap 28-36 hari, namun lama siklus mentruasi juga berbeda beda pada setiap wanita.
Meskipun mungkin jatuh pada tanggal yang berbeda setiap bulannya, tetapi rutinnya tidak terlewat setiap bulannya. Sebaliknya, anda bisa saja tidak mengalami menstruasi selama satau atau dua bulan dan akan mendapatkannya di bulan berikutnya. Dan apa yang terjadi jika haid atau menstruasi kita tidak lancar? Apa penyebabnya?
Haid tidak lancar jika lamanya menstruasi berubah-ubah dan jumlah darah tidak sama. beberapa tipe haid yang perlu anda ketahui seperti :
- Amenorrhea, kondisi dimana wanita tidak mengalami menstruasi dalam waktu 3 bulan berturut-turut.
- Metrorrhagia, pendarahan menstruasi yang berlangsung lama dan jumlah darah lebih banyak.
- Oligomenorrhea kondisi ketika siklus haid menjadi lebih pajang atau tidak terjadi haid lebih dari 35 hari.
- Polymenorrhea, siklus haid yang berlangsung kurang dari 21 hari.
Beberapa faktor yang mungkin menyebabkan siklus mentstruasi anda tidak lancar adalah:
- Stres
Ketika seseorang mengalami stress maka kadar hormon kortisol dalam tubuh meningkat, yang secara langsung dapat mempengaruhi produksi hormon reproduksi yang mengatur siklus menstruasi. Akibatnya proses pelepasan sel telur (ovulasi menjadi tidak normal dan mengaibatkan siklus menatruasi tidak lancar.
- Penggunaan alat kontrasepsi
Alat kontrasepsi baik yang berbentuk pil maupun jenis KB spiral berisiko menjadi penyebab haid tidak lancar. Hal ini dikarenakan alat kontrasepsi mengganggu kestabilan hormon reproduksi dalam tubuh. Oleh karena itu, ketika anda ingin menggunakan alat kontrasepsi jangan lupa untuk mencari efek samping dan kelebihan dari alat kontrasepsi tersebut.
- Perubahan berat badan drastis
Perubahan berat badan juga dapat mempengaruhi siklus haid. Perubahan berat badan baik berkurang ataupun bertambah banyak bisa mengganggu kerja hormon reproduksi dalam tubuh. pada penurunan berat badan akan menyebabkan kurangnya produksi hormon estrogen yang mengatur proses ovulasi. Pada kelebihan berat badan, berakibat pada melonjaknya kadar hormon estrogen yang berpengaruh pada siklus mentruasi.
- Pre-menopause
Sebelum memasuki masa menopause, anda akan melalui transisi yang dikenal sebagai masa pre-menopause. Salah satu gejala yang ditimbulkan adalah perubahan siklus menstruasi.
- Sindrom avarium polikistik (PCOS)
PCOS adalah kumpulan gejala dimana terbentuknya kista kecil dalam indung telur. Hal ini membuat siklus menstruasi tidak seimbang yang menyebabkan meningkatnya hormon testosteron yang mempengaruhi proses pelepasan sel telur.