SehatFresh.com – Keputihan adalah hal yang umum terjadi pada kaum wanita. Kondisi ini sangat normal terjadi dan sehat karena pada organ reproduksi wanita yaitu dinding vagina dan leher rahim terdapat kelenjar yang memproduksi cairan dan berfungsi untuk kesehatan organ intim wanita.
Keputihan yang normal umumnya berwarna bening hingga keputih-putihan dan tidak bau. Lendir tersebut juga tidak menyebabkan gatal-gatal atau rasa perih pada daerah vagina. Keputihan yang normal ini memiliki banyak manfaat, diantaranya adalah untuk menjaga kelembaban vagina, mencegah berkembangnya bakteri serta membawa keluar sel-sel mati sehingga menjaga daerah vagina tetap bersih.
Keputihan memang normal, tapi bisa juga menjadi masalah jika cairan yang dikeluarkan abnormal. Yang dimaksud dengan abnormal yaitu warna cairan yang dikeluarkan seperti putih susu kekuningan, kehijauan, abu-abu atau coklat, konsistensi keputihan yang kental bergumpal diserati bau tidak sedap, keputihan diserati rasa gatal, pana, nyeri, bengkak, kemerahan disekitar kemaluan.
Tak hanya pada wanita dewasa, masalah keputihan yang dijelaskan di atas juga bisa menjadi salah satu masalah kesehatan yang sering dialami oleh remaja. Keputihan yang sering di alami oleh remaja bisa disebabkan oleh berbagai hal diantaranya yaitu :
- Pada usia remaja awal alat kelamin belum terbentuk secara sempurna sehingga meningkatkan resiko mengalami keputihan.
- Mukosa vagina pada awal remaja yang masih tipis dan kondisi rongga vagina yang memiliki tingkat keasaman yang netral, hangat dan lembab dapat menyediakan lingkungan yang baik untuk bakteri berkembang.
- Kulit area kemaluan remaja perempuan mungkin lebih sensitif terhadap goresan ataupun gesekan sehingga akan lebih mudah terkena paparan dari luar.
- Posisi area alat kelamin dengan area dubur yang cenderung masih berdekatan, sehingga meningkatkan kemungkinan kuman yang keluar melalui dubur menginfeksi alat kelamin.
- Beberapa remaja belum benar-benar paham mengenai cara menjaga kebersihan area kemaluan saat buang air besar dan buang air kecil, sehingga dapat meningkatkan resiko infeksi.
- Penggunaan pakaian yang ketat dan tidak menyerap keringat pada remaja dapat meningkatkan resiko mengalami keputihan.
- Pengaruh stres yang terjadi pada remaja sering memicu keputihan dan membuat semua sistem reproduksi mengalami gangguan.
- Menjelang menstruasi dan sesudah menstruasi biasanya remaja mengalami keputihan dengan beberapa tanda seperti cairan putih, bening, tidak kental dan tidak bau.
Ada beberapa penanganan untuk mengurangi keputihan yang di alami oleh remaja diantaranya adalah :
- Menjaga kebersihan daerah kewanitaan
- Mengeringkan daerah selangkangan sebelum menggunakan celana dalam setelah BAK atau BAB agar tidak lembab.
- Gunakan pakaian dalam yang nyamandan menyerap keringat, dan hindari penggunaan celana dalam ketat.
- Bersihkan daerah kemaluan dari arah depan ke belakang setelah BAB atau BAK, jangan membersihkan dari arah belakanag ke depan.
- Hentikan kebiasaan menggunakan sabun atau cairan untuk mencuci vagina. (DKA)