Perbedaan Antara Ovulasi dan Anovulasi

www.sehatfresh.com

SehatFresh.com – Ovulasi adalah peristiwa keluarnya ovum (sel telur) dari ovarium (Indung telur). Apabila haid tetap timbul seperti biasa (wanita pada umumnya) tetapi tidak melepaskan sel telur inilah yang sebut dengan istilah anovulasi. Kasus seperti ini biasanya terpadi pada perimenopause.

Jika terjadi anovulasi maka wanita akan sulit untuk bisa hamil (infertilitas). Ovulasi dan menstruasi adalah satu rangkaian orkestrasi kejadian hormonal didalam tubuh wanita, yang berarti mencerminkan suatu peristiwa yang teratur dan periodic. Anovulasi ini sedikit sulit di deteksi pada wanita yang siklus haidnya normal kadang mereka bisa mengalami anovulasi.

Paling sering wanita yang tidak berovulasi juga mengalami tidak menstruasi atau haidnya sedikit. Sehingga apabila mengalami haid yang sedikit dan tanpa nyeri bisa menjadi tanda bagi wanita dan dokternya akan adanya siklus anovulasi. Beberapa tanda terjadinya ovulasi diantaranya:

  • Sakit pada perut

Sebagian wanita merasakan sakit pada bagian ovarium yaitu perut bagian bawah pada masa ovulasi. Rasa sakit itu juga bisa muncul pada bagian salah satu punggung pada saat ovulasi.

  • Muncul keputihan

Keputihan ini merupakan lendir leher rahim yang bisa menjadi pertanda bahwa Anda sedang dalam masa subur. Menjelang dan saat ovulasi, lendir menjadi lebih cair sehingga mempermudah masuknya sperma ke dalam tuba falopi untuk bertemu dengan sel telur. Jadi saat yang paling subur untuk Anda adalah ketika lendir tersebut mulai terlihat agak jernih seperti bagian putih pada telur mentah.

  • Lebih bergairah

Pada saat ovulasi, wanita sering kali lebih bergairah untuk melakukan hubungan seksual. Selain itu, pada masa ini Anda juga akan terlihat lebih menarik, bahkan tubuh Anda secara alami akan mengeluarkan wangi yang berbeda tanpa Anda sadari.

Ada beberapa fakta penting mengenai ovulasi:

  1. Hubungan intim di masa ovulasi tingkatkan peluang hamil

Jika Anda menghendaki kehamilan, waktu terbaik untuk berhubungan intim adalah 1-2 hari sebelum ovulasi dan pada saat terjadinya ovulasi. Dengan begitu, sperma akan dilepaskan ke dalam vagina dan berjalan menuju tuba falopi untuk membuahi sel telur pada saat yang tepat. Masa ini merupakan momen terbaik untuk terjadinya pembuahan sehingga memaksimalkan kesempatan Anda untuk hamil.

  1. Perempuan yang berovulasi belum tentu pasti bisa hamil

Ovulasi yang sehat merupakan kunci utama kehamilan, tapi butuh lebih dari sekedar sel telur sehat untuk punya anak. Dalam hal ini, sperma harus berhasil bertemu dengan sel telur. Untuk tujuan tersebut, saluran tubafalopi pun tak boleh sampai tersumbat. Sperma juga harus sehat agar bisa melakukan pembuahan. Jika sudah terjadi pembuahan pun, embrio perlu mengimplantasikan dirinya ke dinding rahim dan berkembang. Ini artinya, kondisi rahim juga mesti siap menerima embrio.

  1. Masa ovulasi membuat mood lebih positif

Mood umunya akan menjadi lebih baik dan tubuh memiliki lebih banyak energi ketika masa ovulasi. Berbanding terbalik ketika mengalami sindrom pra-haid atau PMS (Premenstrual Syndrome) dimana tubuh terasa lelah dan tidak bersemangat.

  1. Libido meningkat ketika ovulasi

Salah satu ciri ketika masa ovulasi yaitu adanya peningkatan libido (gairah seks). Hal ini dominan dipicu oleh perubahan hormon pra dan pasca menstruasi. Selain itu, lazimnya organ genital wanita juga akan mengeluarkan cairan lengket dan licin yang juga menjadi tanda bahwa tubuh sedang dalam masa subur. (KKM)

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here