SehatFresh.com – Pemeriksaan tiroid pada umumnya dilakukan saat pemeriksaan fisik melalui proses perabaan. Biasanya pasien akan diminta membuat gerakan menelan. Hal ini dilakukan karena kelenjar tiroid menempel pada trachea. Pemeriksaan ini hanya untuk menentukan apakah berhubungan dengan kelenjar tiroid dan untuk memeriksa kemungkinan adanya nodul pada kelenjar tiroid.
Setelah dilakukan pemeriksaan fisik biasanya penderita penyakit gondok dianjurkan untuk melakukan tes hormon. Tes hormon dilakukan untuk mengukur kandungan hormon yang diproduksi oleh kelenjar tiroid dan untuk mengevaluasi fungsi tiroid. Pemeriksaan dilakukan dengan mengambil sampel darah untuk mengukur kadar hormon T4, T3 dan TSH (Thyroid Stimulating Hormone) atau biasa disebut dengan hormon perangsang tiroid. Kadar hormon tinggi atau rendah dari normal dapat menjadi faktor penyebab dari penyakit gondok.
Selain itu, tes antibodi juga perlu digunakan untuk mengukur jumah hormon, apakah mengarah pada kelainan autoimun yang menjadi faktor utama penyebab penyakit gondok. Untuk membantu dalam menegakkan diagnosa, menentukan jenis gondok dan faktor penyebabnya, dapat dilakukan beberapa pemeriksaan penunjang yaitu sebagai berikut :
- Biopsi aspirasi jarum halus. Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui jenis sel yang ada didalam benjolan apakah mengarah pada keganasan. Tindakan ini dilakukan dengan mengambil sampel jaringan dan menguji adakah jenis kanker pada sel tersebut. Biopsi ini aman untuk dilakukan karena tidak menyebabkan bahaya penyebaran sel-sel ganas.
- Pemindaian (scan) Tiroid. Tindakan awal dari pemindaian tiroid yaitu dengan menyuntikkan substasi radioaktif kedalam pembuluh darah. Hal ini dilakukan untuk mengetahui ukuran, bentuk, lokasi dan fungsi bagian-bagian tiorid melalui kamera tertentu sehingga menghasilkan gambar yang lebih detail.
- Pemeriksaan USG (Ultrasonografi). Pemeriksaan ini dilakukan untuk melihat ukuran, jenis dari benjolan tiroid dan mendeteksi dari nodul yang menjadi salah satu penyebab penyakit ini.
- Kadar Iodium dalam Urine (UIE). Pengukuran yodium ini menggunakan sampel urine selama 24 jam, karena sebagian besar yodium yang diabsopsi tubuh akan diekskresi lewat urine. Kadar dari UIE sebagai tanda biokimia yang dapat digunakan untuk mengetahui adanya defisiensi yodium.
Itulah beberapa proses tindakan yang akan dilakukan oleh dokter untuk membantu dalam menegakkan diagnosis dari penyakit gondok. Setelah terdiagnosis maka langkah selanjutnya yaitu merencanakan perawatan pengobatan dengan mengacu pada hasil data pemeriksaan yang didapatkan. (MLD)