SehatFresh.com – Sifilis merupakan salah satu penyakit infeksi menular seksual (IMS) yang cukup populer. Sifilis disebabkan karena masuknya bakteri ke dalam tubuh melalui selaput lendir atau kulit. Hanya dalam hitungan jam, bakteri dapat dengan mudahnya sampai ke kelenjar getah bening dan menyebar ke seluruh tubuh melalui aliran darah.
Anda akan merasakan gejala-gejala sifilis antara 1 hingga 13 minggu setelah terinfeksi. Meski demikian, bakteri penyebab sifilis menetap dalam tubuh selama bertahun-tahun tanpa terdeteksi sama sekali. Banyak dari para penderita sifilis yang tidak menyadari jika mereka terkena sifilis sehingga mereka tidak mendapatkan pengobatan yang tepat sejak awal berkembangnya penyakit.
Infeksi terutama didapat apabila ada kontak langsung dengan luka terbuka sifilis yang sedang aktif. Sifilis umumnya menyerang kaum pria, namun sekarang ini kaum wanita juga tidak sedikit yang terjangkit sifilis. Untuk mencegah penyakit sifilis agar tidak semakin parah, sebaiknya Anda harus mengetahui gejala-gejala awal. Perlu diketahui juga bahwa penyakit sifilis ditularkan melalui hubungan seksual.
Sifilis berkembang melalui beberapa stadium infeksi. Setelah seseorang terinfeksi, ada masa inkubasi, yaitu masa sampai sebelum timbulnya gejala luka terbuka yang disebut ”chancre” sekitar 9-90 hari, umumnya rata-rata saat 21 hari sudah terlihat.
4 tahap perkembangan sifilis :
- Fase primer
Pada fase primer, penderita mengalami gejala yang dimulai dengan pertumbuhan lesi atau luka pada alat kelamin atau di dalam dan sekitar di mulut. Luka tersebut tampak seperti gigitan serangga tapi tidak menimbulkan rasa sakit. Pada tahap ini, jika orang yang terinfeksi berhubungan seksual dengan orang lain, penularan akan sangat mudah terjadi. Luka ini dapat bertahan selama 1-2 bulan. Namun, pada akhirnya, lesi ini akan sembuh tanpa meninggalkan bekas.
- Fase sekunder
Pada fase sekunder, penderita akan mengalami ruam merah yang biasanya muncul pada telapak tangan dan telapak kaki. Gejala lain yang mungkin muncul adalah demam, penurunan nafsu makan, radang tenggorokan dan tumbuhnya kutil kelamin. Fase ini bisa bertahan selama satu hingga tiga bulan.
- Fase laten
Fase ini adalah fase di mana penderita ‘seolah-olah’ sudah sembuh dari fase sekunder. Masa laten ini bisa bertahan sekitar dua tahun sebelum kemudian lanjut ke masa yang lebih berbahaya.
- Fase tersier
Pada tahap ini, infeksi bisa memberi efek yang serius pada tubuh. Jika tidak diobati dengan tepat, infeksi dapat menimbulkan berbagai akibat fatal seperti kelumpuhan, kebutaan, demensia, masalah pendengaran, impotensi dan bahkan kematian.
Selama 2-3 tahun pertama, penyakit ini mungkin tidak menunjukkan gejala apa-apa (masa laten). Setelah 5-10 tahun, penyakit sifilis akan menyerang susunan syaraf otak, pembuluh darah dan jantung. Pada perempuan hamil, sifilis dapat ditularkan kepada bayi yang ada dalam kandungannya dan bisa lahir dengan kerusakan kulit, hati, limpa bahkan keterbelakangan mental.
Jika tidak diobati, sifilis bisa menjadi penyakit yang berbahaya dan bisa berujung kepada kematian. Pengobatan sifilis melibatkan antibiotik umumnya dengan menggunakan suntikan penisilin. Penderita yang sedang dalam pengobatan sifilis harus menghindari hubungan seksual hingga infeksi yang ia alami benar-benar hilang. Pasangan seksual dari penderita sifilis harus diuji dan ada kemungkinan besar perlu mendapatkan pengobatan juga.