Sering Melahirkan Tingkatkan Risiko Alzheimer

www.sehatfresh.com

SehatFresh.com – Penyakit Alzheimer seringkali mengganggu sel-sel otak hingga menyebabkan kerusakan. Hal ini tentu saja akan berakibat pada gangguan memori, kemampuan berpikir, berbicara serta perubahan dalam perilaku pengidapnya.penyakit ini lebih umum menyerang usia diatas 65 tahun.

Menurut ahli, setidaknya ada dua kemungkinan faktor yang dapat menyebabkannya. Pertama, perempuan yang mencapai usia lanjut. Kedua, wanita yang mengalami menopause, ketika menopause terjadi maka tubuh akan mengalami penurunan kadar hormon estrogen. Hormon estrogen disini memiliki fungsi sebagai pelindung dalam pembuluh darah termasuk pembuluh darah di otak. Benarkah sering melahirkan akan meningkatkan risiko terjadinya alzheimer?

Memiliki anak banyak atau sering melahirkan memang tidak dianjurkan baik oleh ahli kesehatan maupun pemerintah. Hal ini karena melahirkan banyak anak akan meningkatkan risiko kesehatan pada organ reproduksi. Selain itu, memiliki banyak momongan juga katanya membuat wanita berisiko mengalami cepat pikun atau mengalami penyakit alzheimer.

Para ilmuwan dari Korea Selatan menganalisis 3.549 wanita untuk mengetahui sejarah kesehatan reprodusi mereka. Rata-rata subjek yang berusia 71 tahun dan memiliki anak bungsu usia 46 tahun. Dalam analisis penelitian ini, wanita dengan riwayat pengangkatan rahim dan terapi hormon idak dilibatkan.

Hasil yang diterbitkan di jurnal Neurology baru-baru ini menemukan bahwa wanita yang melahirkan lebih dari lima kali berpeluang tinggi atau sekitar 70% terserang penyakit alzheimer. Tidak hanya itu, waita yang mengalami keguguran pun juga ikut dapat mengalai risiko terjadinya penyakit allzheimer.

Menurut kim, hubungan antara melahirkan dengan alzheimer ini di pengaruhi oleh hormon yang naik turun pada perempuan saat masa kehamilan, kadar estrogen yang tadinya naik sedikit pada trimester pertama yang kemudian naik secara tajam di sisa kehamilan.

Pada trimester ketiga, kadar estrogen dapat mencapai 40 kali lipat lebih tinggi dari pada puncak saat menstruasi. Dan dalam empat hari setelah melahirkan hormon estrogen judtru menurun drastis menjadi jumlah rata-rata. Pada saat yang sama hormon progesteron dan hormon stres atau kortisol meningkat dengan cepat selama kehamilan dan menurun setelah melahirkan.

Disisi lain, terlalu banyak melahirkaan dapat membuat wanita mengalami proses naik turunnya hormon yang berlebihan sehingga mengganggu fungsi otak. Wanita yang memiliki tiga atau lebih anak memiliki risiko 12 persen lebih rendah terkena demensiaa dibanding dengan wanita satu anak.

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here