Tips Membentuk Karakter Pemaaf pada Remaja

www.sehatfresh.com

SehatFresh.com – Dalam melakukan hubungan sosial, individu terkadang berbuat salah kepada individu lain. Pada sisi lain, individu tentu pernah mengalami perlakuan dan situasi yang mengecewakan dan menyakitkan. Remaja merupakan suatu masa yang dialami dan dilalui oleh manusia atau individu.

Sebagai individu yang menjelang dewasa, remaja juga melakukan interaksi dengan individu lain untuk melakukan hubungan sosial demi kelangsungan dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan. Keadaan emosi remaja berada pada periode badai dan tekanan (storm and stress) yaitu suatu masa di mana ketegangan emosi meninggi sebagai akibat dari perubahan fisik dan kelenjar.

Sebagai pihak yang sudah beranjak ke masa dewasa, remaja dituntut memiliki kemampuan untuk dapat mereduksi (mengurangi) rasa marah dan mengelola emosi, mampu menunjukkan emosi yang stabil dan mampu menggambarkan berbagai situasi dan rangsangan yang dapat menimbulkan reaksi emosional.

Emosi yang timbul pada remaja dapat terbentuk karena lingkungan dari remaja itu sendiri. Selain itu, faktor ketidaktahuan para remaja tentang mengelola emosi juga berpengaruh terhadap sikapnya memperlakukan individu lain. Seringkali remaja merasa paling benar hingga tak mau memaafkan kesalahan-kesalahan yang dibuat oleh individu lain. Remaja cenderung menyimpan rasa sakit hati terhadap individu lain yang pernah menyakitinya.

Sedangkan, memaafkan merupakan cara yang efektif untuk mengatasi permasalahan antar individu karena di dalam memaafkan melibatkan empat proses, yaitu pengetahuan, pemahaman, memberikan kesempatan kepada individu yang bersalah untuk memperbaikinya, dan berakhir pada memberikan maaf. Untuk membentuk remaja yang berkarakter baik khususnya pemaaf, dibutuhkan beberapa tips dan metode untuk melatifnya, diantaranya:

  1. Belajar ikhlas dan sabar

Sikap memberi maaf jauh lebih mulia dari sikap meminta maaf. Dalam kehidupan sehari-hari, orang yang memberi maaf biasanya didasari adanya kesalahan yang diperbuat orang lain terhadapnya kemudian dia dengan rela memaafkan kesalahan orang lain tersebut. Apabila kita rela atau ikhlas terhadap suatu musibah yang menimpa kita karena disebabkan orang lain, maka bersabarlah. Hal ini akan membuat Anda terbiasa untuk memaafkan.

  1. Tingkatkan rasa empati

Empati adalah kemampuan individu untuk merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain. Apabila ada seorang individu yang berbuat salah dan meminta maaf, maka cobalah untuk meningkatkan empati pada mereka bayangkan jika Anda ada di posisi mereka. Biarkanlah kita memaafkan kesalahan orang lain.

  1. Ingat kebaikan yang pernah dilakukan orang lain

Kesalahan yang dilakukan oleh individu lain terutama oleh orang-orang terdekat membuat kita merasa lebih sedih dan marah. Namun, seberapa besar kesalahan mereka, tentu saja mereka pernah berbuat baik terhadap Anda jauh dari kesalahannya. Cobalah mengingat segala kebaikan yang pernah dibuat mereka. Pasti Anda akan mengingat berapa dahulu mereka menjadi penolong bagi diri Anda sendiri.

  1. Berpikir ke depan, jangan berpikir pendek

Emosi buruk yang berupa pemarah dan pendendam tercipta karena kebanykan para remaja tidak memikirkan hal-hal yang berkaitan dengan masa depan. Karena kita makhluk sosial, ada baiknya berfikir bahwa suatu saat nanti kita juga akan membutuhkan orang yang pernah berbuat salah pada diri kita.

Dalam memaafkan idealnya sikap dan perasaan negatif digantikan oleh sikap dan perasaan positif, namun pada kenyataannya hal ini tidak mudah dilakukan, apalagi secara cepat. Selalu ada persoalan psikologis di antara dua pihak yang pernah mengalami keretakan hubungan akibat suatu kesalahan. Oleh karena itu, memaafkan sejatinya bukan melupakan kesalahan individu yang berbuat salah, tetapi membiarkan perasaan negatif menjadi sebuah pemahaman untuk berubah ke perasaan positif. (SPT)

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here