SehatFresh.com – Gigi berlubang merujuk pada hilangnya mineral dari struktur gigi yang disebabkan oleh bakteri. Permukaan gigi biasanya ditutupi dengan plak gigi. Bakteri dalam plak gigi akan memetabolisme gula dalam makanan dan menghasilkan asam yang akan meremineralisasi permukaan gigi. Air liur dapat mengurangi serangan asam terhadap gigi dengan menetralkan dan meminimalisir hilangnya mineral. Jika kita sering makan dan minum, air liur tidak akan memiliki cukup waktu untuk bekerja. Mineral pada permukaan gigi akan terus hilang yang pada akhirnya mengakibatkan gigi berlubang. Kerusakan biasanya terjadi pada enamel gigi. Tahap awal kerusakan gigi biasanya tidak menimbulkan rasa sakit dan gigi tampaknya tidak rusak.
Gigi berlubang merupakan gigi yang rusak akibat adanya bakteri pada gigi. Gigi berlubang tidak hanya dialami orang dewasa, tapi juga dialami oleh balita. Pada usia balita, anak seringkali menyukai makanan yang manis seperti permen, coklat atau kue sehingga menyebabkan gigi mereka lebih rentan berlubang. Gigi balita yang terlihat hitam dan mulai terkikis mengindikasikan bahwa gigi anak mulai bermasalah. Gigi berlubang terjadi dikarenakan adanya gaya hidup yang tidak sehat pada kesehatan gigi dan mulut anak. Hal ini dapat disebabkan karena pemilihan makanan yang tidak tepat dan juga kebiasaan merawat gigi yang buruk.
Kebiasaan merawat gigi harus dibiasakan sejak dini. Pembersihan gigi yang tepat dan optimal akan sangat berpengaruh terhadap kesehatan gigi. Pada umumnya gigi tersusun dari plak yaitu lapisan yang berwarna putih kekuningan yang mengandung bakteri. Fungsi bakteri ini akan memfermentasikan karbohidrat sehingga menyebabkan kondisi mulut dan gigi menjadi terkikis yang akhirnya mengarah pada kondisi gigi berlubang. Pada awalnya, gigi berlubang tampak seperti bercak-bercak putih yang keruh pada gigi yang apabila terus berkembang dapat berubah menjadi warna kekuningan, kecoklatan bahkan menjadi kehitaman.
Pencegahan gigi berlubang pada balita sangat besar pengaruhnya dari peranan orang tua. Hal ini berhubungan dengan kebiaasan yang dapat diterapkan oleh orang tua pada anak pada sejak usia dini. Oleh karena itu sebelum gigi anak Anda berlubang, ada baiknya Anda melakukan tindakan pencegahan dengan cara:
- Rutin ke dokter gigi
Dengan membiasakan ke dokter gigi sejak dini, Anda dapat mengetahui gejala dan tanda awal gigi kurang sehat yang dialami anak. Hal ini sangat penting guna mencegah kerusakan gigi lebih lanjut.
- Membiasakan membersihkan gigi
Terapkan kebiasaan menggosok gigi sejak dini, minimal dua kali sehari sejak pertama kali giginya tumbuh. Membiasakan membersihkan gigi awalnya mungkin akan sulit. Anda dapat menggunakan handuk yang halus untuk membersihkan gigi bayi yang baru tumbuh.
- Mengganti botol dengan gelas
Sebaiknya, Anda jangan terlalu lama menggunakan botol pada anak Anda. Botol dapat diganti dengan gelas agar gigi mereka bisa aman dari bakteri penyebab gigi berlubang. Bakteri dapat berkembang biak di sela-sela mulut botol.
- Kurangi frekuensi menyusui ketika gigi susu sudah tumbuh
Anda dapat mengurangi frekuensi menyusui ketika gigi susu sedang tumbuh. Terlalu sering mengkonsumsi ASI dapat menimbulkan beberapa masalah, diantaranya gangguan nafsu makan, gigi berlubang dan kondisi psikis.
- Jangan biasakan anak tidur dengan mengisap botol
Sudah menjadi kebiasaan bagi para ibu menidurkan anaknya dengan susu formula dalam botol. Makanan dan minuman manis sebagai pengantar tidur dapat menimbukan efek buruk pada pada kesehatan gigi anak Anda.