SehatFresh.com – Ketika memasuki masa remaja setiap orang akan dihadapkan pada berbagai ujian. Di antaranya adalah perubahan psikologis, perubahan biologis, hingga pengaruh dari lingkungan seperti ajakan negatif dari teman sebaya. Lantas bagaimana caranya untuk menghindari pengaruh buruk dari teman sebaya?
Berbagai bentuk pengaruh teman yang negatif
Tidak selamanya seseorang yang dijadikan teman memiliki perilaku yang baik. Meskipun jumlahnya tidak banyak tapi tetap saja teman yang berperilaku negatif bisa mempengaruhi lingkungan pergaulan.
Pengaruh-pengaruh tersebut akhirnya bisa diwujudkan dengan berbagai bentuk. Misalnya saja bolos sekolah, merokok, berkelahi, minum-minuman keras hingga yang paling buruk adalah mengkonsumsi narkotika.
Awalnya remaja mungkin bisa menolak ajakan buruk dari teman sebayanya tersebut. Namun seiring berjalannya waktu, bisa saja remaja menjadi terpengaruh. Apalagi bila tekanan yang diberikan oleh teman sebayanya itu semakin kuat.
Kata penolakan seperti maaf, tidak mau atau jangan mungkin sudah tidak bisa lagi diandalkan. Pada kondisi inilah remaja rentan terpengaruh oleh ajakan buruk dari teman sebaya yang akhirnya menjerumuskan diri pada aktivitas-aktivitas negatif.
Tips menghadapi pengaruh buruk teman sebaya
Selain kalimat penolakan, berbagai cara bisa dilakukan untuk menghadapi ajakan negatif dari teman sebaya. Tentu saja tips-tips berikut ini memerlukan dukungan dari berbagai pihak, termasuk lingkungan keluarga:
- Keluarga harus ikut menaruh perhatian pada aktivitas remaja
Sudah banyak studi ilmiah yang mengatakan bahwa aktivitas di keluarga memberikan pengaruh linear terhadap perilaku anak. Itu artinya keluarga juga mempunyai peran dalam membentuk karakter remaja.
Disinilah peran keluarga untuk menciptakan kondisi yang harmonis antara orangtua dengan anak. Remaja di satu sisi ingin menjadi sosok yang mandiri, namun di sisi lain juga belum bisa lepas sepenuhnya dari orangtua.
Orangtua perlu meluangkan waktu untuk mendengarkan cerita dari anak remajanya. Mungkin saja dari aktivitas tersebut, orangtua bisa membantu dalam menyelesaikan permasalahan anak terkait pengaruh teman sebayanya.
- Tegakkan peraturan di dalam keluarga
Orangtua dan anak bisa membuat peraturan di rumah untuk selanjutnya disepakati bersama. Misalnya saja peraturan mengenai jam pulang sekolah, jam bermain, jam belajar, hingga membantu pekerjaan-pekerjaan rumah tangga.
Dengan adanya peraturan akan membuat remaja lebih dispilin dalam aktivitas sehari-hari. Tentu saja kondisi ini bisa berdampak positif pada aktivitas pergaulan dengan teman-teman sebayanya. Remaja jadi lebih berani dalam menolak berbagai ajakan negatif yang tidak baik bagi diri sendiri.
3. Bantu remaja dalam melatih kemampuan menjalin hubungan
Tidak dipungkiri jika masa remaja membutuhkan banyak teman. Itu artinya menjalin hubungan sangat penting dalam perkembangan remaja. Orangtua harus mampu melatih kemampuan anak remajanya dalam menjalin hubungan pertemanan.
Alhasil jika mendapati teman-teman yang tidak baik, maka remaja harus berani untuk menjauhinya. Dengan memiliki teman yang banyak, maka remaja bisa memilih teman mana saja yang layak untuk dijalin hubungan sosialnya. (APY)