SehatFresh.com – Sudah sampai manakah anda mengajarkan anak untuk berlatih puasa? Mungkin anak anda sudah bisa puasa baru setengah hari atau bahkan ada yang sudah bisa full satu hari. Mengingat sekarang anda kurang lebih sudah di pertengahan bulan ramadhan. Jadi anak sudah terlatih untuk menahan lapar dan haus.
Atau mungkin anda masih merasa kesulitan dalam mengajarkan puasa pada sang buah hati. Tetapi selalu ingat, ketika mengajarkan agama kepada anak jangan memaksa ataupun memarahinya. Ajarkan secara perlahan-lahan saja pasti nanti lama kelamaan anak akan memahami apa yang seharusnya dilakukan sesuai dengan tuntunan di agama islam.
Bagi anak-anak yang sehat menjalankan puasa mungkin akan baik-baik saja. Lalu bagaimana dengan anak yang menderita penyakit diabetes? Untuk anak yang menderita penyakit diabetes sebenarnya mereka boleh saja berlatih menjalankan puasa ramadhan asal tidak membahayakan kesehatan tubuhnya.
Menurut pedoman dari The International Islamic Fiqh Academy dan The Islamic Organization For Medical Sciences, penderita diabetes dibagi atas 4 kategori berdasarkan boleh tidaknya mereka berpuasa. Meliputi risiko rendah dan boleh berpuasa, risiko sedang dapat menjalankan puasa dengan hati-hati, risiko tinggi diperbolehkan tidak berpuasa, risiko tinggi serta tidak direkomendasikan berpuasa.
Jika anak dikategorikan dapat menjalankan puasa, bagaimana sebaiknya puasa yang aman bagi anak yang menderita diabetes? Berikut tips puasa sehat bagi anak yang menderita penyakit diabetes:
- Jaga diet anak
Jika anak anda sudah dalam kategori mampu menjalankan puasa penuh selama satu hari maka anak anda melaksanakan puasa kurang lebih 12 jam. Dalam waktu tersebut anak menggunakan energi dari cadangan makanannya. Untuk anak dengan penyakit diabetes jaga komposisi kalori yang dikonsumsi yaitu 15-20 persen protein, 60 sampai 65 persen karbohidrat, serta 20 sampai 25 persen lemak. Setelah maghrib anak baru boleh mengonsumsi makanan besar atau padat.
- Pemberian insulin
Karena anak menderita diabetes maka membutuhkan insulin tambahan yang bisanya diberikan melalui suntikan agar tidak mengalami penurunan gula darah secara ekstrim.
Saat puasa, berikan insulin dengan cara dua kali pemberian dengan insulin kerja pendek dan menengah(split-mixed). Dua pertiga dosis harian diberikan saat sebelum berbuka dan 1/3 saat sahur. Dua kali pemberian menggunakan insulin kerja panjang dan pendek (basal-bolus).
- Aktivitas harian
Untuk aktivitas harian pada anak dengan diabetes tidak dibatasi. Masih boleh melakukan aktivitas seperti biasanya. Kecuali pada anak dengan DM tipe 1 karena ditakutkan terjadi penurunan gula darah secara tiba-tiba. Oleh karena itu anak dengan DM tipe 1 setelah shalat duhur dianjurkan untuk beristirahat. (DKA)