Waspadai Penis Patah saat Bercinta

www.sehatfresh.com

SehatFresh.com – Organ tubuh pria mana yang tidak bertulang selain lidah? Penis adalah salah satunya. Meskipun organ vital pria ini tidak memiliki tulang, penis tetap bisa patah, lho. Kok bisa? Penis patah kerap disebut cedera fraktur (penile fracture). Cedera fraktur pada penis biasanya terjadi ketika penis mengalami ereksi.

Penis memiliki tiga tabung silinder. Dua di antaranya akan terisi dengan darah dan jadi mengeras ketika penis menerima rangsangan. Inilah yang disebut dengan ereksi penis. Dua tabung ini dikenal secara medis dengan sebutan Corpora Cavernosa dan keduanya dilapisi oleh jaringan yang bersifat elastis, mengikuti besar dan panjang penis saat ereksi. Istilah medis untuk jaringan ini adalah tunika albuginea atau selaput putih.

Penis dalam keadaan ereksi bisa patah dan retak saat mengalami benturan atau mendapat tekanan yang berlebihan. Hal ini terjadi karena trauma pada selaput tunika albuginea yang tidak bisa menahan tekanan atau benturan.

Pada kebanyakan kasus, akan terdengar bunyi retakan atau letupan yang datang dari tunika albuginea yang sobek. Ereksi juga biasanya langsung hilang atau melunak. Selanjutnya, penis akan membengkak dan muncul memar-memar biru kehitaman. Rasa sakit yang hebat juga pasti dirasakan oleh si penderita sehingga ia pasti langsung menyadari ketika penisnya patah.

Posisi bercinta tertentu bisa meningkatkan potensi terjadinya penis patah. Oleh sebab itu, perhatikan beberapa posisi bercinta yang rawan menyebabkan penis patah, seperti wanita di atas (woman on top). Tekanan yang diterima penis saat bercinta dengan gaya woman on top biasanya sangat besar karena seluruh beban tubuh wanita bertumpu pada penis yang sedang ereksi.

Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan oleh jurnal Advances in Urology, 50% kasus penis patah saat bercinta terjadi saat pasangan bercinta dengan posisi wanita di atas pria. Ini berarti bercinta gaya woman on top cukup rentan terhadap penis patah.

Begitu pula dengan berbagai variasi woman on top, seperti cowgirl, reverse cowgirl atau wanita duduk di pangkuan pria adalah posisi seks yang paling tidak aman bagi organ vital pria.

Selain itu, ketika pria berada di bawah wanita saat bercinta, pria  tidak mampu mengendalikan dan mengatur gerakan maupun tekanan yang diterima oleh penis. Akibatnya, jika penis mengalami benturan atau mendapat tekanan yang terlalu besar, wanita yang berada di posisi atas tidak bisa langsung menyadari dan menghentikan penetrasi.

Sejumlah 29% kasus cedera fraktur pada penis diakibatkan oleh posisi bercinta ala doggy style. Posisi wanita di depan pria ini bisa menimbulkan cedera jika dilakukan dengan terlalu agresif sehingga penis membentur tulang kemaluan wanita dalam keadaan ereksi. (SBA)

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here