Hal yang Harus Diperhatikan Ketika Menjadi Pendengar Teman Sedang Curhat

www.sehatfresh.com

SehatFresh.com – Curhat atau mencurahkan isi hati merupakan salah satu momen berkualitas dimana seseorang menceritakan keluh kesahnya atau kebahagiannya. Hal ini tentu bisa menjadi kebaikan bagi anda sebagai pendengar, dimana anda akan memberi dukungan, menjadi tempat bersandar dan membangun kualitas emosional anda dengan orang lain menjadi lebih baik.

Jika teman anda menceritakan berbagai hal yang terjadi dalam perjalanan hidupnya hal ini menandakan bahwa anda menjadi orang yang dipercaya bisa menjadi pendengar baik. Namun, banyak juga yang gagal menjadi tempat bercerita. Disamping faktor kecocokan, ada beberapa hal yang sering dilakukan oleh pelaku curhat.

Beberapa orang menganggap ‘mendengarkan’ adalah hal sepele yang mudah dilakukan. Padahal mendengarkan juga dapat menjadi hal yang kompleks. Seringkali kita merasa telah mendengarkan seseorang dengan baik padahal malah dianggap tidak mendengarkan. Fokus saat menjadi pendengar adalah mendengarkan secara aktif.

Hal ini dibutuhkan agar pendengar memahami konteks permasalahan yang dijabarkan. Sebelum memahami dan memberi saran, alangkah lebih baiknya pendengar memastikan bahwa konteks permasalahan yang disampaikan sesuai dengan yang dipahami pencerita. Berikut beberapa tips agar anda menjadi pendnegar yang baik.

  • Fokus pada perasaan teman yang sedang bercerita

Dalam beberapa situasi saran bukanlah pilihan tepat, namun kalimat sederhana yang membangun atau kalimat yang menunjukan bahwa kita memahami kondisi pencerita dapat membuatnya merasa lebih tenang. Selanjutnya anda juga bisa memberikan kontak fisik sederhana seperti memegang pundak, tangan atau memberi pelukan. Hal ini bisa dilakukan ketika pencerita membutuhkan saran namun emosi  yang ditimbulkan membuatnya belum bisa menerima saran.

  • Memiliki rasa empati

Hal yang cukup sulit tetapi bisa ditumbuhkan adalah memiliki rasa empati. Ketika kita bisa merasakan apa yang pencerita rasakan, kita akan benar-benar memahami keluh kesahnya. Tetapi hati-hati karena kadang kala rasa empati bisa membuat kita tidak logis/realistis dalam menanggapi sebuah cerita.

  • Memberi respon minimal

Tidak terlalu diperhatikan tetapi dibutuhkan. Selama dia sedang menceritakan kisahnya, berikan eye contact dan jangan sibuk melakukan hal lain. Ini dapat memunculkan kessan kita benar memberikan atensi yang sepenuhnya. Selain itu, memberikan respon seperti meng-iyakan, mengangguk, berdehem, juga memberikan kesan bahwa kita mengikuti setiap alur cerita.

  • Jangan menyela pembicaraan

Biarkan rekan anda menjawab pertanyaan. Diam dapat menjadi sulit, terutama pada topik yang dianggapnya menarik. Tetapi, coba tahan keinginan anda untuk memberikan nasehat atau menjawab ketika sedang mendengarkan, ini akan membuat rekan anda mengungkapkan semua emosinya.

  • Berikan saran ketika diminta

Ketika rekan anda telah selesai bercerita, kadang kita merasa bingung apakah ia membutuhkan saran atau tidak. Namun, biasanya pencerita akan meminta saran ketika ia memang membutuhkan saran. Namun jika tidak ada yang disampaikan kita bisa bertanya apakah ia membutuhkan saran/pendapat. Jika ia maka berikanlah saran sesuai dengan permasalahnnya dan pemecahan masalah yang baik menurut anda.

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here