Kenali Ciri-ciri Gangguan Bipolar pada Anak Sejak Dini

www.sehatfresh.com

SehatFresh.com – Bipolar disorder atau yang juga dikenal sebagai gangguan bipolar adalah suatu kondisi mental yang menyebabkan terjadinya perubahan mood yang ekstrem. Hal ini membuat orang dengan gangguan bipolar memiliki episode mood yang sangat bahagia (mania) atau sangat sedih (depresi). Sering kali, di antara perubahan keduanya, pasien tetap mengalami kondisi mood yang normal.

Gangguan bipolar adalah masalah kejiwaan yang paling sering didiagnosis pada anak usia 6 tahun ke atas. Namun, tidak menutup kemungkinan tanda dan gejalanya sudah mulai muncul sejak lebih dini. Anak yang memiliki gangguan bipolar harus mendapat perhatian medis khusus supaya kondisinya tidak semakin parah dan kualitas hidupnya jadi lebih baik.

Semakin anak bertambah dewasa, rasa ingin tahunya semakin besar tapi ia juga belum bisa mengontrol diri dengan baik. Itu kenapa anak pasti sering bikin masalah. Kebandelan anak pada tahap ini masih tergolong wajar dan pada kebanyakan kasus bukan pertanda dari masalah kejiwaan. Hanya saja jika suasana hati anak sangat mudah dan cepat berubah, orang tua patut curiga.

Perubahan suasana hati ekstrem kemungkinan menandakan anak memiliki gangguan bipolar. Gangguan bipolar memiliki gejala yang khas, yaitu perubahan suasana hati dari depresi ke mania yang terjadi sangat cepat. Berikut beberapa ciri-ciri gangguan bipolar pada anak :

  1. Suasana hati berubah sangat cepat, dari perasaan senang menjadi marah dan agresif.
  2. Memiliki harga diri yang tinggi dan sering berpikir tidak realistis, misalnya merasa dirinya paling hebat dan percaya jika dirinya bisa terbang atau melakukan hal yang tidak masuk akal.
  3. Bisa tidur berhari-hari tanpa lelah atau sebaliknya bisa tidak tidur dalam waktu yang cukup lama dan sangat aktif bergerak.
  4. Berlebihan dalam melakukan sesuatu sehingga sulit untuk mengalihkan perhatian pada hal yang lain.
  5. Cenderung banyak bicara, namun nada bicaranya terlalu cepat kadang tidak jelas. Selain itu, sangat mudah mengganti topik pembicaraan dengan cepat.
  6. Melakukan hal yang sebenarnya tidak dibutuhkan secara berlebihan atau mencoba aksi yang berbahaya untuk dirinya atau pun orang lain.
  7. Sering merasa sedih dan tiba-tiba menangis.
  8. Menjadi malas beraktivitas atau kurang antusias pada suatu hal.
  9. Merasa gagal, bersalah dan tidak berharga.
  10. Cemas dengan kegagalan atau penolakan.
  11. Mengeluhkan saki kepala atau sakit perut.
  12. Pada remaja, mereka mungkin pernah mencoba atau berpikiran untuk bunuh diri atau menyakiti dirinya sendiri.

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here