Ketahui Perbedaan Penyakit Gondok dan Gondongan

www.sehatfresh.com

SehatFresh.com – Istilah gondok dan gondongan mungkin sering terdengar di telinga masyarakat. Namun, apakah kedua istilah ini memiliki arti yang sama dan dapat diterapkan pada semua pembengkakan di leher? Ternyata banyak pemahaman yang keliru bahwa segala macam pembengkakan atau benjolan di daerah leher disebut gondok atau gondongan. Kedua istilah ini memang terdengar hampir serupa tapi sebenarnya memiliki arti yang beda jauh.

Secara umum penyakit gondok adalah penyakit yang terjadi pada kelenjar tiroid, sedangkan gondongan merupakan penyakit yang disebabkan karena adanya infeksi di kelenjar liur. Secara sederhana, gondok dan gondongan merupakan dua penyakit yang menyerang pada jaringan dan kelenjar yang berbeda.

Gondok atau disebut dengan struma disebabkan oleh kelainan pada kelenjar tiroid. Pada tubuh manusia, kelenjar tiroid bertugas mengatur sistem metabolisme dan keseimbangan hormon tubuh. Kelainan ini bisa berupa hipotiroid yaitu aktivitas kelenjar tiroid menurun atau hipertiroid yakni aktivitas kelenjar tiroid meningkat atau terlalu aktif.

Sedangkan gondongan adalah adanya pembengkakan pada kelenjar liur, yaitu kelenjar parotis, yang disebabkan oleh adanya infeksi virus. Gondongan juga dikenal dengan istilah mumps.

Lantas, Bagaimana cara membedakan gondok dan gondongan?

Gondok dan gondongan memiliki gejala berupa pembengkakan di daerah leher. Namun, ada beberapa perbedaan gejala lain yang harus diperhatikan. Gondok, pembengkakan terjadi pada leher dan biasanya tidak terasa nyeri. Gejala lainnya pun tergantung dari penyebab penyakit tiroid, entah hipotiroid atau hipertiroid.

Pada kondisi hipotiroid (aktivitas kelenjar tiroid menurun), gejala dapat berupa:

  • Kenaikan berat badan dengan nafsu makan yang menurun
  • Lemas
  • Emosi tidak stabil dan sering lupa
  • Perasaan mengantuk terus menerus, Sembelit (susah buang air besar)
  • Tidak tahan dingin
  • Kulit kering dan rambut rontok
  • Fungsi penglihatan dan pendengaran menurun

Sedangkan pada kondisi hipertiroid (aktifitas kelenjar tiroid meningkat atau terlalu aktif), gejala berkebalikan dengan hipotirod, yaitu:

  • Penurunan berat badan
  • Tremor (getaran anggota tubuh tanpa disadari, biasanya paling jelas terlihat pada tangan)
  • Perasaan cemas
  • Tidak tahan panas
  • Sering merasa deg-degan

Sedangkan pada penyakit gondongan, pembengkakan terjadi pada leher biasanya terasa nyeri dan terasa panas akibat adanya proses peradangan. Gejala-gejala lainnya antara lain:

  • Lemas
  • Demam
  • Sakit kepala
  • Bengkak pada daerah sudut rahang
  • Nyeri pada telinga yang tambah parah saat mengunyah atau bicara

Pada gondongan, gejala biasanya akan menghilang sepenuhnya dan pulih kembali dalam waktu sekira satu minggu. Penanganan medis pada penderita penyakit gondongan tetap perlu dilakukan, namun hanya untuk membantu meredakan gejalanya saja. Hal ini karena infeksi akibat virus biasanya baru bisa sembuh sendiri dalam waktu lima hingga tujuh hari.

Apakah semua pembengkakan atau benjolan di bagian leher pasti karena penyakit gondok atau gondongan?

Tentu saja tidak, penyakit gondok dan gondongan hanya dua di antara sekian banyak penyakit yang sering dikenal dan terjadi pada masyarakat. Banyak sekali kondisi lain yang dapat menyebabkan terjadinya pembengkakan atau benjolan di bagian leher. Contohnya adalah adanya pembengkakan kelenjar getah bening, tumor, kista atau abses (penumpukan nanah).

Oleh karena itu, untuk mendapatkan diagnosis yang pasti terhadap gejala-gejala suatu penyakit, segera periksakan diri anda pada dokter. Dokter akan membantu Anda menangani kondisi yang sedang anda alami dengan pengobatan dan anjuran perawatan tertentu. Sehingga, semakin cepat penyakit dideteksi, maka kemungkinan sembuhnya pun juga lebih baik. (AGT)

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here