Mengenal Lebih Dalam Seks Bondage, Discipline, Sadomasochism (BDSM)

www.sehatfresh.com

SehatFresh.com – Seks BDSM (Bondage, Discipline, Sadomasochism) merupakan salah satu kegiatan alternative saat berhubungan seksual. Dalam pengertiannya seks BDSM melibatkan Bondage yang artinya kumpulan teknik untuk meperagakan ketidakberdayaan dengan mengikat menggunakan tali, borgol, aneka belenggu, wrapping dan mummification.

Dicipline yang memiliki arti penggunaan peralatan untuk merangsang, atau kondisi yang dapat menjadikan penderitaan dalam kondisi normalnya. Kegiatan tersebut antara lain seperti mencambuk, menampar dan mengekang.

Sedangkan Sadomasochism memiliki dua arti yaitu Sadism dan Masochism istilah ini digunakan untuk menggambarkan kegiatan relasi antara majikan yang dominant dan budak yang submisif. Istilah lain yaitu menyakiti atau disakiti dalam konteks seksual.

Seks BDSM lebih tepatnya yaitu aktivitas hubungan seksual yang memainkan peran, kedua peran tersebut yaitu seperti satu orang mengambil peran dominan atau yang memegang kendali atas aktivitas seksual tersebut dan satu orang lainnya mengambil peran sebagai pihak submissive atau penurut yang harus menerima apa saja perlakuan, perkataan dan perintah untuk dilakukan dari pihak dominant.

Dalam hubungan seksual, konteks BDSM sering digunakan sebagai teknik foreplay yang tidak biasa yang banyak dilakukan untuk menambah kenikmatan dalam berhubungan seksual. Walaupun tidak sedikit orang yang salah dalam mengartikan kegiatan seksual BDSM ini, namun sebenarnya aktivitas ini merupakan bagian tambahan yang sebagian orang melakukan untuk menambah nilai dalam hubungan seksual.

Bagi sebagian pasangan yang menggunakan teknik seks BDSM, dilakukan dengan tetap menggunakan kasihsayang, sikap melindungi dan mempunyai penekanan hanya sebuah permainan. Kegiatan ini biasanya akan sering membutuhkan cambukan, bulu, ataupun es batu untuk menciptakan permainan dengan suasana yang berbeda.

Walaupun banyak yang mengartikan sebagai tindakan tidak manusiawi, seks BDSM ini harus diawali dengan komunikasi dan aturan yang jelas. Kedua pihak harus bersepakat sebelum melakukan teknik yang satu ini dan setuju satu sama lain terkait dengan adegan yang akan dilakukan, gaya seksual dan alat yang akan digunakan saat berhubungan intim.

Prinsipnya kedua belah pihak harus saling setuju, sepakat, harus sama-sama merasa senang dan menikmati. Dalam aktivitas ini tidak selalu harus menjadi pihak dominant, namun juga bisa dilakukan secara bergantian. Hal ini diperbolehkan dan tidak menjadi larangan. Perlu diingat kembali bahwa dasar dari kegiatan seks BDSM ini adalah komunikasi, kesepakatan dan kepercayaan antar dua belah pihak.  (MLD)

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here