Pengertian dan Perbedaan Menopause dengan Andropause pada Pria

www.sehatfresh.com

SehatFresh.com – Selama ini, menopause identik dengan wanita. Sebenarnya, apakah pria juga bisa mengalami hal serupa? Jawabannya iya, tapi namanya berbeda. Alih-alih menggunakan sebutan menopause pada pria, ahli kesehatan lebih sering menggunakan istilah andropause, defisiensi testosteron, defisiensi androgen atau hypognadisme. Seluruh sebutan ini mengacu pada berkurangnya hormon-hormon yang berperan terutama pada fungsi seksual pria. Hormon utama yang menurun produksinya dalam konteks ini adalah testosteron. Dari sejumlah istilah tadi, mari kita pilih satu saja untuk penyeragaman, yaitu andropause.

Proses andropause berjalan lebih lamban dibandingkan dengan menopause. Menopause sendiri berarti ovarium berhenti berfungsi total. Inilah perbedaannya dengan andropause. Andropause berarti testis masih mampu menghasilkan testosteron, meski jumlahnya sedikit.

Perbedaan berikutnya ialah jika pada wanita menopause disebabkan oleh menurunnya hormon estrogen, menopause pada pria tidak selalu disebabkan oleh menurunnya hormon testosteron. Meskipun hormon testosteron akan menurun seiring dengan bertambahnya usia, tetapi penurunannya cenderung stabil dari tahun ke tahun yaitu hanya sekitar 1-2% per tahunnya ketika usia pria berkisar antara 30-40 tahun.

Perbedaan lainnya ialah ketika wanita mengalami menopause, ia tak bisa hamil lagi. Berbeda pada andropause di mana pria masih ada kemungkinan menjadi ayah. Namun, ini bisa memberi ruang beberapa komplikasi karena kualitas sperma yang menurun.

Selain perdedaan, ada persamaan juga antara andropause dan menopause. Sama seperti menopause, andropause juga menyebabkan berbagai perubahan fisik dan mental pada pria. Perubahan-perubahan itu antara lain cenderung merasa tertekan, tingkat energi yang rendah, mengalami kesulitan dalam tidur, berkurangnya ukuran testis, perkembangan payudara, kehilangan rambut pada tubuh, mengurangi kecenderungan seksual dan rendahnya kepercayaan diri.

Masalah-masalah psikologis dan midlife crisis lainnya bukan tidak mungkin bisa mengakibatkan munculnya gejala insomnia, perubahan mood yang tiba-tiba serta gugup berlebihan yang seluruhnya juga merupakan gejala andropause.

Tidak ada usia khusus pada pria yang mengalami andropause. Untuk menopause, yang telah dianggap sebagai istilah eksklusif hanya untuk wanita, terjadi pada wanita berusia antara 40 sampai 50 tahun. Terkadang bisa lebih awal atau lambat.

Yang perlu dicatat, bukan berarti tidak ada pria yang mengalami kemandulan karena proses penuaan. Berkurangnya kesuburan pria sebenarnya mulai terjadi di atas usia tiga puluhan. Berkurangnya kesuburan tersebut dapat terjadi lebih awal dan semakin buruk kalau ada penyakit tertentu, misalnya diabetes. Gejala-gejala andropause juga lebih mungkin muncul pada pria yang mengalami masalah pada jantung, penderita obesitas, dan hipertensi.

 Andropause juga bisa diperparah dengan faktor gaya hidup. Sebagai contoh, pola makan yang tidak baik dapat menyebabkan penumpukan lemak di perut. Tambah lagi, kondisi psikologis, seperti masalah keuangan, perceraian dan kekhawatiran terhadap hari tua bisa juga menjadi penyebab munculnya gejala andropause. (SBA)

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here