SehatFresh.com – Hot flashes adalah munculnya sensasi panas dan gerah yang berasal dari dalam tubuh. Mendengar istilah hot flashes, Anda mungkin berpikir bahwa hal ini hanya bisa dialami oleh wanita yang memasuki masa menopause. Selain wanita, pria juga bisa mengalami hal yang sama.
Lain halnya dengan wanita, penyebab hot flashes pada pria bukan dipengaruhi oleh hormon. Hormon testosteron pada pria memang cenderung menurun seiring bertambahnya usia. Akan tetapi, penurunannya tidak terlalu signifikan yaitu hanya sekitar 2 persen setiap tahun setelah memasuki usia 30 tahun. Berikut ini penyebab hot flashes pada pria, yaitu:
- Andropause
Salah satu penyebab hot flashes adalah andropause, yaitu menopause yang dialami oleh pria. Hal ini biasanya terjadi pada pria usia 40-55 tahun. Terkadang, pria menganggap bahwa hot flashes adalah keringatan biasa. Hal ini tidak sepenuhnya salah, karena gejala hot flashes memang ditandai dengan munculnya banyak keringat, terlebih saat malam hari.
Namun, keringatan yang wajar biasanya akan mudah hilang setelah Anda mengipasi tubuh, entah dengan kipas angin atau AC. Sedangkan keringatan yang menjadi gejala hot flashes biasanya tidak mudah hilang dan bahkan menyebabkan insomnia, penurunan berat badan, hingga kebotakan. Semua kondisi ini merupakan ciri-ciri Anda mengalami andropause.
- Pengobatan kanker prostat
Penyebab hot flashes pada pria juga bisa disebabkan oleh pengobatan yang sedang Anda jalani. Salah satunya adalah pengobatan kanker prostat atau disebut juga dengan terapi deprivasi androgen. Terapi ini bekerja dengan menghambat produksi testosteron yang memicu pertumbuhan sel-sel kanker dalam prostat. Meski cukup ampuh memblokir sel kanker, hot flashes adalah salah satu efek samping yang harus Anda hadapi.
- Faktor gaya hidup
Hot flashes juga bisa terjadi akibat gaya hidup Anda sehari-hari. Hot flashes pada pria biasanya tidak terjadi sendirian, tapi diikuti oleh gejala lainnya. Misalnya disfungsi ereksi, penurunan gairah seks dan perubahan suasana hati yang drastis (mood swing).
Gejala-gejala tersebut biasanya bermunculan ketika Anda sedang stres karena berhenti merokok, cemas berlebihan hingga depresi. Semakin baik Anda mengendalikan stres dan emosi, maka Anda akan semakin mudah mengatasi gejala hot flashes yang mengganggu.
- Testoteron rendah
Faktor hormonal memang menjadi penyebab hot flashes yang paling umum, khususnya bagi wanita. Sementara pada pria, hot flashes adalah salah satu kondisi yang cukup jarang disebabkan oleh rendahnya hormon testosteron dalam tubuh. Sebetulnya, para ilmuwan kesehatan masih belum menemukan alasan yang jelas kenapa penurunan testosteron dapat memicu hot flashes pada pria.
Hal ini diduga ada pengaruhnya dengan bagian otak yang bernama hipotalamus. Hipotalamus adalah pusat pengendali otak yang bertanggung jawab untuk memproduksi testosteron. Ketika jumlah testosteron berkurang, sistem saraf akan mengirimkan sinyal tertentu yang membuat pembuluh darah di kulit melebar. Akibatnya, suhu tubuh jadi meningkat dan menyebabkan kulit kemerahan dan menghangat. (SBA)