Usia Berapa yang Tepat Anak Mulai Berpuasa?

www.sehatfresh.com

SehatFresh.com – Keinginan anak berpuasa bisa datang dari berbagai sumber, misalnya melihat teman-teman sekolahnya mulai berpuasa. Di sisi lain, banyak orangtua merasa  khawatir dan tak tega melihat si kecil terlihat lemas lantaran menahan haus dan lapar. Jadi, sebenarnya adakah batas usia ideal bagi anak mulai berpuasa?

Ahli kesehatan anak dari Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung Viramitha Kusnandi mengatakan, usia lima sampai enam tahun merupakan waktu yang tepat bagi anak untuk mengenal ibadah puasa dan beberapa ritual ibadah lainnya, seperti salat tarawih, sahur dan berbuka puasa.

Menurut Vira, ada ada dua target untuk membimbing anak berpuasa. Pertama, fase pengenalan ibadah puasa. Pada fase pengenalan puasa, orangtua bisa memberikan pandangan ke anak bahwa puasa merupakan ibadah wajib bagi seluruh umat Muslim di dunia.

Lalu, fase kedua yaitu waktu bagi si kecil mulai belajar berpuasa. “Waktunya ketika anak berusia sekitar lima hingga enam tahun. Usia itu dinilai aman bagi anak berpuasa,” katanya.

Pada usia tersebut, fisik anak telah semakin kuat. Secara perlahan dan bertahap, orangtua bisa mengajak anak untuk meningkatkan jam berpuasa.

Hal yang harus digarisbawahi, kata Vira, orangtua tidak boleh memaksa anak untuk berpuasa. “Misalnya apabila setelah empat jam berpuasa si kecil merasa sangat kehausan, ia boleh berbuka dan kemudian melanjutkan kembali puasanya sambil kita berikan penjelasan tentang makna berpuasa,” kata dia.

Agar anak bersemangat puasa, Vira memberikan sejumlah kiat. Orangtua disarankan untuk menciptakan suasana dan lingkungan yang menyenangkan saat sahur dan berbuka. Hal yang terpenting lainnya adalah pemberian nutrisi yang seimbang saat sahur dan berbuka. Ketika berbuka puasa, si kecil dapat diberikan makanan dengan kadar indeks glikemi yang tinggi agar segera mengisi kadar gula dalam tubuh si kecil.

Meski begitu, usia bukan ‘harga mati’. Usia anak untuk mampu mulai berpuasa bisa bervariasi tergantung kemampuan individu masing-masing. Untuk menilai anak sudah mampu menjalankan ibadah puasa atau tidak, Anda harus mengetahui pertumbuhan dan perkembangan si kecil sedari sekarang. Apakah anak Anda memiliki berat badan yang normal atau tidak? Bagaimana perkembangan anak Anda? Apakah sama seperti perkembangan teman sebayanya?

Jika anak Anda memiliki pertumbuhan dan perkembangan yang normal, meminta anak untuk menjalankan ibadah puasa sepertinya tidak menjadi masalah. Namun, jika anak Anda memiliki berat badan yang kurang dari standar atau anak Anda terlihat kurus, sebaiknya jangan memaksa anak untuk berpuasa.

Anak sangat membutuhkan zat gizi yang cukup untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangannya yang cepat bila dibandingkan dengan orang dewasa. Jika asupan anak berkurang pada masa ini, mungkin saja pertumbuhan dan perkembangannya dapat terganggu. Oleh karena itu, jika anak berpuasa, usahakan tidak sampai mengurangi kandungan nutrisi yang harus diberikan kepada anak. (SBA)

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here