SehatFresh.com – Proses melahirkan merupakan proses yang ditunggu-tunggu dalam kehamilan. Kehamilan dan menanti kelahiran bagi calon ibu merupakan hal yang sangat mengesankan dan menegangkan. Anda dapat bertanya pada dokter terkait proses persalinan yang akan dihadapi agar anda dapat melakukan persiapan.
Namun, tetap adan berbagai kemungkinan yang akan terjadi pada ibu hamil menjelang proses persalinan. Salah satu tanda akan terjadi persalinan adalah pecahnya air ketuban. Ketika air ketuban telah pecah biasanya ini adalah tanda anda siap melahirkan dalam waktu dekat. Namun, apa yang terjadi apabila anda mengalami pecah ketuban lebih awal sebelum waktunya untuk persalinan.
Hal ini dikenal sebagai ketuban pecah dini (KPD) yang apabila ketuban pecah sebelum usia kehamilan mencapai 37 minggu. Termasuk kondisi kegawatdaruratan yang membuat anda harus melahirkan dalam waktu kurang lebih satu jam setelahnya. Jika persalinan dilakukan sebelum usia kandungan 37 minggu, ini disebut juga sebagai kelahiran prematur dan langkah perawatan yang dilakukan adalah induksi secepat mungkin bila kondisi ibu dan bayi memungkinkan.
Kantung ketuban berfungsi sebagai pelindung bayi dari infeksi yang melalui vagina, memungkinkan bayi untuk bergerak di dalam rahim dan juga melindungi bayi akibat tekanan dari luar. Kantung ketuban bersifat elastis dan sangat kuat karena memiliki dua lapisan yaitu, lapisan luar (chorion) dan lapisan dalam (amnion). Normalnya ketuban pecah pada usia kehamilan 37-42 minggu.
Namun, jika hal ini terjadi sebelum usia kehamilan 37 minggu, apakah hal yang menyebabkannya?
Air ketuban pecah lebih awal dapat terjadi karena beberapa hal sebagai perikut :
- Cidera fisik, misalnya akibat terjatuh atau mengalami kecelakaan
- Infeksi rahim, kantung ketuban, leher rahim atau vagina, dapat memicu terjadinya ketuban pecah dini
- Memiliki riwayat pecah ketuban dini sebelumnya
- Rahim dan kantung ketuban yang terlalu renggang dapat diakibatkan oleh ukuran dan jumlah bayi yang dikandung lebih dari satu atau volume cairan ketuban terlalu banyak
- Perdarahan vagina selama kehamilan
- Memiliki tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol
- Posisi janin dalam rahim yang tidak normal
- Memiliki kelainan plasenta
- Melakukan olahraga berat selama kehamilan
- Pola makan dan gizi yang buruk pada ibu hamil
- Rendahnya kadar kolagen pada kantung ketuban
- Aktivasi dini enzim pada membran
- Pernah melakukan amniocentesis di awal kehamilan
Apa yang harus dilakukan jika terjadi ketuban pecah dini?
Anda tentunya harus segera memeriksakan diri ke dokter, karena kontraksi biasanya akan terjadi setelah kantung ketuban pecah. Dokter kemudian akan mempertimbangkan perawatan segera dengan melakukan persalinan yang dirangsang dengan oba pacu atau hanya memberikan antibiotik dan membantu memperpanjang kehamilan jika kondisi memungkinkan. (DKA)