Dampak Negatif Bagi Ibu Hamil yang Mengangkat Beban Berat

www.sehatfresh.com

SehatFresh.com – Wanita diciptakan tidak lebih kuat secara fisik dari pada kebanyakan kaum pria, maka dari itu para wanita biasanya menjaga kondisi tubuhnya dengan melakukan pekerjaan yang ringan. Tidak semua wanita memiliki kekuatan untuk dapat melakukan pekerjaan atau aktivitas yang berat, seperti membawa barang-barang yang berat. Apalagi ditambah dengan kondisi kehamilan, membawa beban badan saja sudah merupakan beban yang cukup berat.

Saat kehamilan berlangsung, para ibu biasanya mengalami perubahan di dalam tubuhnya. Diantaranya adalah pusat gravitasi yang berubah menjadi condong ke depan, adanya peningkatan kadar hormon progesteron yang menyebabkan otot-otot panggul mengendur. Batas normal berat barang yang dapat diangkat oleh ibu hamil adalah 9 kilogram, apabila ibu hamil tetap memaksakan diri mengangkat atau membawa barang yang beratnya melebihi 9 kilogram secara terus menerus, maka dikhawatirkan akan mengalami resiko yang berbahaya atau dampat negatif.

Berikut ini adalah dampak negatif yang mungkin terjadi apabila ibu hamil terlalu sering mengangkat atau membawa beban berat.

  1. Mudah lelah

Ibu hamil memang disarankan untuk mengurangi aktivitas yang berat-berat karena untuk menghindari kelelahan. Mengangkat benda-benda yang berat dapat menyebabkan ibu mudah lelah dan beresiko mengalami penurunan kesehatan.

  1. Rawan terjatuh

Saat hamil, ukuran perut biasanya menutupi pandangan dan menghalangi pergerakan ibu ke bawah. Apabila ibu hamil mengangkat beban dari bawah, bisa saja posisi tubuhnya kurang tepat, sehingga rawan terjatuh.

  1. Meningkatkan risiko komplikasi

Komplikasi kehamilan yang dapat disebabkan karena mengangkat beban berat adalah pre eklampsia. Pre eklampsia adalah kondisi ibu hamil yang salah satunya ditandai dengan tekanan darah yang tinggi. Mengangkat beban yang berat bagi ibu hamil dapat meningkatkan intensitas kerja jantung, sehingga resiko untuk terkena pre eklampsia meningkat pula.

  1. Meningkatkan ketegangan otot perut

Saat tubuh mengangkat benda yang berat, otot-otot di dalam tubuh akan bekerja lebih keras. Otot perut ibu hamil juga akan ikut tertarik dan tegang. Apabila kebiasaan ini terus dilakukan dikhawatirkan akan menimbulkan kontraksi. Sebenarnya efek dari adanya kontraksi dapat menyebabkan kelahiran secara prematur. Kontraksi yang seharusnya dirasakan saat di akhir masa kehamilan, bisa saja terjadi lebih cepat karena didorong oleh kebiasaan mengangkat beban berat.

  1. Risiko keguguran

Saat ibu hamil mengangkat beban berat dengan cara yang kurang tepat, bisa saja meningkatkan resiko keguguran. Meski ada faktor lain yang lebih membahayakan seperti kondisi rahim yang tidak kuat, namun apabila ibu hamil terus menerus mengangkat beban berat. Kondisi rahim ibu akan mengalami penurunan kekuatan dalam menjaga janin.

Setelah mengetahui kemungkinan-kemungkinan yang dapat terjadi apabila ibu hamil mengangkat beban berat, sebaiknya intensitas mengangkat beban berat perlu untuk dikurangi untuk menghindari resiko-resiko yang telah disebutkan. (SPT)

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here