SehatFresh.com – Sebagian orang menganggap bakteri Escherichia coli atau lebih akrab disingkat E.coli sering ditengarai sebagai penyebab gangguan pencernaan seperti diare. Ternyata, dampak lain dari infeksi bakteri coli ternyata bisa lebih parah lho!
Sebuah penelitian yang pernah diterbitkan dalam British Medical Journal menyebutkan, orang yang mengonsumsi air yang tercemar E. coli memiliki peningkatan risiko terkena tekanan darah tinggi, masalah ginjal dan penyakit jantung beberapa tahun kemudian.
Penelitian yang dilakukan oleh Lawson Health Research Institute dan The University of Western Ontario ini menilai risiko untuk tekanan darah tinggi, gangguan ginjal dan penyakit kardiovaskular terjadi dalam waktu delapan tahun sejak mengalami gastroenteritis (masalah pencernaan) dari air minum yang tercemar bakteri coli.
Tim peneliti menggunakan data dari Walkerton Health Study yaitu studi pertama yang mengevaluasi kesehatan jangka panjang setelah wabah gastroenteritis di AS pada Mei 2000. Partisipan disurvei setiap tahunnya, menjalani pemeriksaan fisik dan tes laboratorium untuk mengevaluasi kesehatan jangka panjangnya.
Hasilnya, sekitar 54% partisipan mengalami gastroenteritis akut dan beberapa di antaranya membutuhkan perhatian medis. Peserta yang mengalami gastroenteritis akut berisiko 1,3 kali lebih mungkin mengalami hipertensi 3,4 kali lebih mungkin mengembangkan kerusakan ginjal dan 2,1 kali lebih mungkin mengalami penyakit kardiovaskuler, misalnya serangan jantung atau stroke.
E.coli sendiri adalah bakteri yang umum ditemukan di dalam usus manusia. Bakteri ini terdiri dari beberapa jenis dan sebagian besar di antaranya tidak berbahaya. Sebagian besar jenis E. Coli misalnya, menghasilkan vitamin K, B6 dan memelihara ruang pelindung di usus Anda.
Sayangnya, segelintir E. Coli berbahaya. Salah satunya adalah E. coli O157:H7. Bakteri ini bisa menyebabkan keracunan makanan dan infeksi yang cukup serius. E. coli O157:H7 dapat menghasilkan racun yang mampu merusak dinding dari usus kecil. E. coli O157:H7 juga bisa mengakibatkan kram perut, diare yang bercampur dengan darah hingga muntah-muntah.
Jika memasuki saluran kemih, bakteri ini juga dapat menyebabkan infeksi saluran kemih (ISK). Sebuah laporan tahun 2012 di jurnal Emerging Infectious Diseases menyatakan lebih dari 85% kasus ISK berawal dari E. coli.
Ketika E. coli masuk ke paru-paru, contoh lainnya, ia dapat menyebabkan penyakit pernafasan. Dalam kasus yang jarang terjadi bisa mengakibatkan pneumonia.
Selain itu, meskipun juga jarang terjadi, penderita infeksi E. coli berpotensi mengalami komplikasi yang dinamakan sindrom uremik hemolitik (HUS). Sindrom ini dapat memicu terjadinya gagal ginjal dan membahayakan nyawa jika tidak segera diobati.
Tambah lagi, anak-anak umumnya lebih rentan mengalami komplikasi dikarenakan ketidakmampuan mereka dalam bertahan saat kekurangan cairan dan darah yang keluar melalui muntah dan diare. (SBA)