SehatFresh.com – Tulang belakang merupakan salah satu bagian tubuh yang memiliki peran penting karena memeliki saraf-saraf yang berfungsi untuk menyalurkan sinyal-sinyal pesan dari otak ke organ tubuh lainnya. Berdasarkan jenis pesan yang dikirim dapat dibagi menjadi dua kelompok saraf yaitu saraf sensorik dan motorik. Saraf sensorik merupakan kelompok saraf yang bertugas menyalurkan sinyal dari otak untuk mengendalikan posisi anggota gerak dan sensasi.
Sedangkan saraf motorik bertugas membawa sinyal dari otak untuk mengendalikan gerakan otot. Meski terletak di belakang tubuh, tidak menutup kemungkinan saraf tulang belakang juga dapat mengalami cedera. Cedera saraf tulang belakang merupakan kerusakan yang bisa menyebabkan dampak permanen pada kekuatan, sensasi dan fungsi organ tubuh lain.
Cedera ini bisa disebabkan oleh penyebab traumatis dan non traumatis pada tulang belakang. Contohnya seperti kecelakaan kendaraan bermotor,usia di atas 65 tahun atau lanjut usia, tindak kekerasan dan beberapa penyakit seperti kanker, arthritis, peradangan dan lain sebagainya.
Seperti fungsinya, cedera saraf tulang belakang juga dapat mempengaruhi fungsi motorik dan sensorik tubuh mulai dari rasa sakit, mati rasa dan yang paling bahaya adalah kelumpuhan. Berdasarkan tingkat keparahan cedera, dampak dari cedera tulang belakang dibagi menjadi dua yaitu:
- Lengkap (menyeluruh)
Cedera yang anda alami masuk dalam tingkat lengkap jika anda mengalami cedera pada semua saraf sensorik dan motorik serta kehilangan semua fungsi dari kedua saraf tersebut.
- Tidak lengkap (lokal)
Tingkat keparahan ini terjadi jika anda hanya kehilangan beberapa fungsi dari saraf sensorik dan motorik.
Ada beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan seseorang untuk mengalami cedera tulang belakang, diantaranya:
- Cedera tulang belakang lebih sering dan berisiko pada pria.
- Berdasarkan usia cedera tulang belakang lebih rentan terjadi pada usia 16 sampai 30 tahun dan juga pada usia di atas 65 tahun.
- Melakukan aktivitas yang berisiko tinggi juga dapat meningkatkan risiko seseorang untuk lebih rentan mengalami cedera tulang belakang. Aktivitas tersebut seperti melompat ke dalam air dangkal, berolahraga tanpa menggunakan alat pelindung yang dapat mencegah cedera tulang belakang juga termasuk aktivitas yang berisiko tinggi.
- Menderita penyakit tulang dan penyakit sendi.
Itulah penjelasan mengenai cedera tulang belakang dan faktor risiko. Jika anda mengalami cedera tulang belakang sebaiknya segera dibawa ke rumah sakit karena ini adalah keadaan yang darurat. Jika segera ke rumah sakit maka akan mempercepat penolongan dari tim medis, semakin cepat pertolongan dapat membantu menurunkan risiko atau dampak dari adanya cedera tulang belakang. (DKA)