Gejala Penyakit Klamidia pada Pria

www.sehatfresh.com

SehatFresh.com – Dari sekian banyak penyakit kelamin yang ada, klamidia adalah salah satu penyakit yang paling banyak dialami. Penyakit ini merupakan infeksi menular seksual karena dapat dengan mudah menyerang seseorang melalui hubungan seks yang tidak aman. Penyakit ini biasa disebabkan oleh infeksi bakteri.

Mirisnya, klamidia sering disebarkan oleh seks vaginal, anal ataupun oral yang lebih banyak dilakukan oleh kaum homoseksual. Tak hanya wanita, tentunya pria akan menghadapi risiko serius jika tertular klamidia. Klamidia pada pria bisa merusak sperma dan menyebabkan jaringan parut di saluran reproduksi yang berisiko pada infertilitas permanen.

Pria yang tertular klamidia akan memproduksi 80 persen sperma dengan bentuk abnormal dan 10 persennya kurang lincah. Lantas, seperti apa saja gejala penyakit ini? Beberapa gejala penyakit klamidia antara lain:

  • Keluar cairan putih keruh atau berair dari ujung kelamin
  • Terasa sakit, kurang nyaman atau sensasi seperti terbakar ketika berkemih
  • Rasa panas dan gatal di lubang penis
  • Bengkak di sekitar testis
  • Terjadi inflamasi, terasa nyeri jika sekitar testis disentuh

Parahnya, klamidia pada pria tak hanya muncul di area genital. Gejala penyakit menular seksual ini juga bisa terlihat di tenggorokan, mata, dan rektum (tergantung bagaimana penyakit tersebut ditularkan). Jadi, tanda-tanda klamidia pada pria juga termasuk:

  • Nyeri di bagian rektal (anus), keluar cairan, dan pendarahan
  • Conjungtivitis pada mata
  • Infeksi tenggorokan

Apa saja yang membuat seseorang berisiko terkena klamidia? Klamidia disebabkan oleh bakteri yang menyebar melalui kontak seks. Namun, hanya melalui cairan genital infeksi tersebut dapat ditularkan, bukan kontak ciuman, berpelukan atau mandi bersama. Klamidia juga tidak ditularkan lewat air di kolam renang, toilet, tempat duduk, alat makan, maupun bertukaran pakaian. Anda bisa terkena klamidia jika:

  • Melakukan hubungan seksual, baik secara vaginal, anal, atau oral
  • Melakukan seks dengan menggunakan sex toys tanpa mencucinya setelah pemakaian sebelumnya atau tidak dilapisi kondom ketika pemakaian
  • Genital Anda dan pasangan saling bersentuhan, meski tidak ada penetrasi, orgasme, maupun ejakulasi
  • Cairan vagina atau air mani yang terinfeksi masuk melalui mata Anda

Selain itu, klamidia bisa menular melalui rektum perempuan dan laki-laki. Hal tersebut terjadi karena seks anal. Biasanya tidak ada gejala yang ditunjukkan, tetapi infeksi ini dapat menyebabkan nyeri di dubur, keluar cairan dan perdarahan dari dubur.

Untuk penanganan medis awal, penderita biasanya hanya diberikan obat antibiotik. Setelah dalam masa penyembuhan, penderita harus menjalani tes ulang dalam waktu tiga bulan, untuk mendeteksi apa penderita benar-benar sudah bebas dari klamidia atau belum.

Pasangan seksual yang kemungkinan menulari atau berpotensi tertular pun perlu diberi tahu agar bisa mendapat pemeriksaan dan segera diobati. (SBA)

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here