Mungkinkah Penularan HIV Melalui Seks Oral?

www.sehatfresh.com

SehatFresh.com – Sudah jadi hal yang umum bahwa virus HIV dapat menular. Salah satunya dengan hubungan seksual. Apakah ini berarti termasuk seks oral?

Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menyatakan bahwa peluang individu HIV-negatif mendapatkan HIV dari seks oral dengan partner yang HIV-positif tergolong sangat rendah. Seseorang yang menerima seks oral umumnya tidak berisiko karena ia hanya akan terlibat kontak dengan air liur yang tidak spesifik menularkan HIV.

Risiko penularan HIV melalui seks oral antara pria dan pria, wanita dan wanita, atau pria dan wanita sangat rendah karena mulut adalah lingkungan yang tidak ramah untuk virus HIV. Air liur mengandung enzim yang memecah virus dan membran mukosa yang lebih protektif dari jaringan anal atau vaginal.

Setelah air mani melewati mulut, asam lambung dan enzim dalam kerongkongan membunuh virus. Jadi, menelan atau memuntahkan air mani (pra-ejakulasi juga termasuk) dapat mengurangi risiko Anda untuk HIV, dibandingkan dengan membiarkannya di dalam mulut Anda.

Selain itu, Anda bahkan memiliki peluang yang sangat tipis untuk mendapatkan HIV dari seks oral jika pasangan HIV-positif Anda sedang dalam pengobatan dan memiliki viral load rendah, pasangan HIV-negatif menggunakan kondom dan pre-exposure prophylaxis (PrEP). Orang yang mengonsumsi obat HIV yang diresepkan dapat memiliki jumlah virus yang sangat rendah dalam cairan tubuh, sehingga sangat mengurangi risiko penularan HIV pada pasangan mereka.

Apalagi hingga kini belum ditemukan kasus penularan HIV melalui air ludah, setidaknya cara penularan ini masih terbilang sangat rendah. Meski demikian, seks oral yang dilakukan dalam kondisi adanya luka di mulut, tetap harus diwaspadai.

Penularan HIV melalui seks tidak cukup hanya melalui kontak antara kulit dengan cairan tubuh yang terinfeksi. HIV dapat masuk ke dalam tubuh melalui luka atau luka terbuka dan dengan langsung menginfeksi sel-sel di selaput lendir. Kulit sehat dan utuh tidak memungkinkan HIV untuk masuk ke dalam tubuh karena tidak ada celah yang memungkinkan virus dapat menyusup masuk ke dalam sistem tubuh.

Jadi, penularan HIV melalui seks oral lebih tergantung pada kesehatan gigi dan gusi masing-masing individu yang terlibat serta viral load dari pihak yang positif HIV. Risiko penularan HIV selama seks oral lebih berpusat pada cairan tubuh terinfeksi HIV (air mani, cairan vagina atau darah).

Menemukan jalan ke dalam aliran darah dari orang yang HIV-negatif melalui mulut atau tenggorokan yang lebih mungkin terjadi jika ada peradangan mulut, gusi berdarah atau kehadiran luka atau sariawan juga melalui bekas tindik (khususnya terbaru), luka di vagina atau penis, kontak oral dengan cairan keputihan atau darah menstruasi dan adanya penyakit menular seksual lainnya. Menyikat atau flossing gigi dalam dua jam sebelum terlibat dalam hubungan seks oral tidak terlindungi juga akan meningkatkan risiko Anda terhadap penularan HIV. (SBA)

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here