Berapa Durasi Tidur Ideal Bagi Remaja?

www.sehatfresh.com

SehatFresh.com – Tidur merupakan kebutuhan vital manusia, seperti halnya makan. Kebutuhan akan tidur ini berbeda pada tiap kelompok usia karena disesuaikan dengan metabolisme tubuh.

Kurang atau kelebihan tidur dapat berdampak buruk pada pikiran dan tubuh di setiap tahap kehidupan, dari anak usia dini sampai dewasa matang. Tak terkecuali bagi remaja yang berada pada tahap kritis perkembangan.

Untuk mengetahui berapa lama sebenarnya seseorang harus tidur di malam harinya, tim peneliti yang terdiri dari 18 spesialis di bidang kesehatan tidur, anatomi manusia, ahli pediatri, ahli syaraf, pakar ilmu kesehatan usia lanjut dan ahli kandungan membentuk sebuah panel. Selama dua tahun, mereka mengamati dan menganalisa demi mendapatkan panduan yang tepat soal durasi tidur. Beberapa orang dengan kondisi tertentu mungkin perlu tidur lebih lama atau lebih sebentar dari yang telah direkomendasikan sebelumnya.

Berikut adalah panduan jam tidur terkini yang dirilis NSF  berdasarkan usia:

  • Bayi baru lahir (0-3 bulan) : durasi tidur 14 hingga 17 jam per hari
  • Bayi usia 4-11 bulan : 12 hingga 15 jam per hari
  • Balita usia 1-2 tahun : 11 hingga 14 jam per hari
  • Prasekolah 3-5 tahun : 10 hingga 13 jam per hari
  • Usia sekolah (6-13 tahun) : 9 hingga 11 jam per hari
  • Remaja (14-17 tahun) : 8 hingga 10 jam per hari
  • Pasca Remaja (18-25 tahun) : 7 hingga 9 jam per hari
  • Dewasa (26-64 tahun) : 7 hingga 9 jam per hari
  • Usia lanjut (65 tahun ke atas): 7 hingga 8 jam per hari

Dari panduan tersebut, durasi tidur yang ideal bagi remaja adalah 8-10 jam. Sayangnya, masih banyak remaja yang jam tidurnya jauh lebih sedikit ketimbang yang dianjurkan. Padahal kurang tidur bisa menyebabkan berbagai gangguan kesehatan, seperti sakit jantung, hipertensi hingga obesitas.

Durasi tidur yang ideal dianggap penting bagi kesehatan karena kurang waktu istirahat satu malam saja bisa mengganggu hormon yang mengatur fungsi nafsu makan. Orang yang sering kurang tidur juga diketahui cenderung lebih gemuk.

Sebuah penelitian tahun 2011 yang dipublikasikan di European Heart Journal menemukan bahwa orang yang tidak cukup waktu tidur memiliki risiko 48 persen terkena penyakit jantung koroner dalam periode 7 sampai 25 tahun. Tak hanya itu, timbul 15 persen risiko meninggal akibat stroke dalam kurun waktu yang sama.

Hal lain yang patut diperhatikan adalah risiko terhadap kesehatan tak hanya berlaku bagi mereka yang kurang tidur, melainkan juga terlalu banyak tidur. (SBA)

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here