SehatFresh.com – Melatih anak berpuasa sejak dini sangat baik. Ini akan menjadi bekal kedepan agar anak terbiasa menjalankan ibadah puasa. Awalnya anak tidak perlu dipaksakan puasa sehari penuh. Seiring bertambahnya usia, anak akan terbiasa dan bisa menjalankan puasa sesuai ketentuannya yaitu dari waktu sahur hingga berbuka tiba.
Pada saat berpuasa, pola makan ini berubah menjadi dua kali waktu makan yaitu saat berbuka puasa dan sahur. Perbedaan waktu makan yang biasanya tiga kali menjadi dua kali tentu sulit dilakukan. Pedoman menu untuk anak saat berpuasa sama dengan hari-hari biasa yaitu berpedoman dengan pola makan dengan menu seimbang.
Pola menu seimbang, yaitu menu yang memperhatikan kebutuhan gizi, baik karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral dan air disesuaikan dengan kebutuhan gizi anak. Kalori sebagai sumber energi untuk aktivitas dan metabolisme basal. Protein untuk pertumbuhan, vitamin serta mineral sebagai pembangun dan pemelihara kesehatan. Berikut gizi yang harus ada di dalam makanan sahur anak Anda:
- Menu dengan Indeks Glikemiks Rendah
Makanan berindeks glikemik rendah sangat dianjurkan untuk mengawali sahur, karena dapat meningkatkan kadar gula darah secara perlahan namun dapat bertahan lama. Untuk menghadirkan gizi ini ke dalam makanan anak, Anda bisa mencoba nasi merah, kacang hijau, jagung, ubi jalar, wortel ikan kukus dan ayam panggang. Sebaiknya hindari menu dengan indeks glikemik tinggi seperti nasi putih atau roti tawar, karena dapat membuat anak cepat lemas dan mengantuk.
- Makanan Berprotein
Protein bermanfaat sebagai sumber energi saat menjalankan puasa, sehingga menu ini tidak boleh terlewat setiap hari. Pastikan Anda mencukupi kebutuhan gizi anak dengan makanan berprotein seperti dada ayam, ragam ikan, tahu tempe, kacang-kacangan dan telur.
- Minum Susu
Siapkan makanan utama kaya nutrisi dengan porsi sedang, dan lengkapi dengan segelas susu. Jika gizi dalam tubuhnya terpenuhi, anak akan lebih bersemangat menjalani puasanya dan badan tetap bugar.
- Buah-buahan
Buah seperti jeruk, apel, anggur, pisang, dan semangka memiliki kandungan air cukup banyak dan termasuk jenis buah-buahan berindeks glikemik rendah sehingga sangat baik dikonsumsi saat sahur.
- Air Minum yang Cukup
Minumlah segelas air putih sebelum tidur dan sesaat menjelang makan sahur, supaya cairan tubuh terisi kembali. Setelah selesai makan sahur, imbangi dengan satu gelas air putih untuk menjaga badan segar saat berpuasa.
Berikut gizi yang harus ada di dalam makanan saat anak berbuka puasa:
- Menu Berkadar Indeks Glikemik Tinggi
Berbeda dengan makan sahur, saat buka puasa kita dianjurkan untuk mengonsumsi makanan berindeks glikemik tinggi, karena jenis makanan ini mampu menstabilkan kadar gula darah dalam tubuh lebih cepat. Anda bisa menyediakan kentang, roti putih, nasi putih, donat, oatmeal instan, makaroni, keju dan melon.
- Minuman Hangat
Coba untuk biasakan menyajikan minuman hangat saat berbuka puasa. Minuman dingin yang membasahi tenggorokan memang terasa menyegarkan, namun justru akan menimbulkan efek kenyang sehingga anak menjadi malas menyantap makanan utamanya.
- Hindari Makanan Lemak Tinggi
Menu yang berlemak tinggi ini kurang baik diterima tubuh saat buka puasa. Gorengan akan membuat lambung bekerja lebih keras untuk mencerna makanan sehingga akan menimbulkan asam lambung, sedangkan makanan berlemak tinggi akan mengganggu sistem pencernaan dalam tubuh.
- Perkaya Lauk Berprotein dan Serat
Protein memegang peran penting sebagai sumber energi tubuh, karenanya menu ini sebaiknya selalu ada setiap hari. Beragam jenis makanan berprotein untuk anak seperti ikan, ayam dan jenis kacang-kacangan. Tidak lupa, masukkan serat ke dalam makanannya seperti sayuran hijau untuk menjaga kesehatan sistem pencernaannya.
- Buah-buahan
Saat sahur maupun berbuka, buah-buahan dengan kandungan tinggi air seperti melon atau semangka adalah pilihan tepat untuk penutup buka puasa. Kandungan vitamin di dalamnya mampu mempertahankan kesehatan tubuh, juga mengandung serat yang sangat baik untuk pencernaannya. (KKM)