SehatFresh.com – Menjalani hidup sehat memang harus dijalani setiap orang, agar kesehatan di masa depan lebih baik. Mengonsumsi makanan sehat adalah salah satu cara menerapkan pola hidup sehat. Seseorang yang hanya mengonsumsi makanan sehat pastinya akan menjadi sangat teratur dan disiplin dalam memilih makanan.
Tahukah anda, jika hanya mau makan makanan tertentu yang dianggap sehat, ini termasuk suatu kelainan pola makan. Kelainan inilah yang disebut orthorexia, berbeda dengan gangguan pola makan lainnya yang membatasi makanan dari segi kuantitas misalnya dengan mengurangi porsi atau tidak makan sama sekali.
Pengidap orthorexia membatasi makanan dari segi kualitas atau jenis makanannya. Meski terdengar sehat, namun hal ini dapat mengurangi kecukupan nutrisi harian dan berdampak buruk bagi kesehatan.
Apa itu orthorexia?
Orthorexia adalah gangguan pola makan yang pengidapnya memiliki pemikiran tersendiri untuk mendapatkan pola makanan yang sempurna dengan hanya mengonsumsi makanan yang dianggapnya sehat khususnya sayur dan buah. Hal ini membuat penderita orthorexia menjadi sangat selektif dalam memilih makanan dan membatasi diri untuk mengonsumsi makanan rendah kalori yang justru mebuat mereka tidak mendapat asupan gizi seimbang. Jenis makanan yang sering dihindari adalah sebagai berikut :
- Perwarna atau penambah rasa buatan
- Pestisida dan rekayasa genetika
- Mengandung lemak, gula dan garam
- Berbagai makanan hewani
- Berbagai jenis makanan yang dianggap tidak sehat
Bagaimana seseorang dapat mengalami orthorexia?
Seseorang yang mengidap orthorexia ini awalnya memiliki obsesi terhadap kesehatan diri dan menjaga pola makan sehat. Akan tetapi obsesi ini membuat orang tersebut ingin mengontrol pola makan secara berlebihan dan menjaga tubuh agar tidak mengalami kegemukan. Seringkali merasa cemas dan khawatir yang tidak masuk akal terhadap pola makan dan membentuk pandangan tersendiri yang berkaitan dengan makanan sehat, bahkan menjadikan pola makan sebagai identitas dirinya.
Penderita ortorexia juga menghindari jenis makanan karena alergi yang belum didiagnosa secara medis. Peningkatan signifikan dalam mengonsumsi probiotik, obat herbal dan suplemen lain yang dianggap memiliki efek sehat pada tubuh. Sama seperti pengidap gangguan makan lainnya, pengidap orthorexia akan mengalami berbagai gejala yang menghambat aktivitas harian akibat gangguan emosi dan kepanikan.
Dalam waktu lama, hal ini akan menyebabkan gangguan makan yang lebih serius seperti bulimia dan anoreksia. Orthorexia parah ditandai dengan beberapa hal berikut :
- Merasa bersalah jika memakan makanan yang ia anggap tidak sehat.
- Menghabiskan waktu yang lama untuk memikirkan makanan yang harus dimakan.
- Terlalu khawatir dengan makanan yang ia makan nantinya.
- Memiliki perenanaan makanan apa yang akan ia makan nantinya dalam beberapa hari kedepan.
- Merasakan kepuasan tersendiri karena hidup sehat.
- Menjaga jarak pada teman dan keluarga yang tidak memiliki pemahaman yang sama tentang makanan sehat.
Bagaimana cara memulihkan kelainan orthorexia?
Pemulihan akan menjadi lebih sulit apabila pengidap orthorexia masih memiliki keyakinan bahwa pola makan yang ia konsumsi merupakan pola makan yang paling baik untuk kesehatan. Untuk mengatasi masalah psikologis ini, kenalilah faktor yang menyebabkan seseorang tersebut memiliki pemikiran untuk membatasi jenis makanan. Memberikan pemahaman pola hidup sehat dan kecukupan nutrisi merupakan hal yang paling penting untuk mendorong kesembuhan pengidap orthorexia.
Dari segi status gizi, mencapai dan menjaga berat badan ideal adalah langkah uttaman yang dapat dilakukan untuk mengembalikan keseimbangan nutrisi, kemudian lanjutkan dengan rencana diet. Pemulihan diperlukan secara bertahap untuk meminimalisir penolakan oleh pengidap orthorexia.