Pertolongan Pertama Pada Anak Epilepsi

Epilepsi merupakan salah satu masalah neurologi kronis yang sering dialami anak-anak.  Pada umumnya, epilepsi ditandai terjadinya kejang atau bangkitan berulang, 2 bangkitan atau lebih dan lebih dari 1 episode. Kejang terjadi tanpa faktor provokasi atau penyakit otak akut dan seringkali terjadi mendadak tanpa dapat diperkirakan sebelumnya. Kejang biasanya diindikasikan dengan pandangan kosong, kaku otot, pergerakan tidak terkontrol, penurunan kesadaran, perasaan ganjil atau kejang seluruh badan.

Sebagian penderita kejang kadang-kadang juga mengalami sensasi aura, yaitu indikasi peringatan sebelum terjadi kejang. Tanda-tanda ini dapat berupa kejanggalan yang dirasakan pada tubuh, mencium aroma tertentu, atau mengecap rasa tertentu. Sebagian penderita mungkin hanya mengalami tangan gemetar dan tanpa kehilangan kesadaran. Ada juga yang kehilangan kesadaran dan terlihat seperti bengong sesaat, tapi tanpa mengalami gemetaran. Itulah mengapa kondisi kejang-kejang ini terkadang sulit terdeteksi.

Hampir semua penderita kejang akan sembuh dengan sendirinya tanpa penanganan khusus. Tetapi selama mengalami reaksi otot yang tidak terkendali, penderita mungkin saja dapat terluka. Hal pertama yang perlu dilakukan adalah jangan takut, jangan panik, utamakan keselamatan dan bertindak tenang. Pindahkan barang-barang berbahaya yang ada di dekat anak. Jangan pindahkan anak kecuali jika tempatnya bahaya. Anak harus dibaringkan di tempat yang aman dalam keadaan miring. Saat gejala terjadi, biasanya keluar busa atau lendir dari mulut penderita. Anak juga harus dijauhkan dari benda-benda berbahaya atau benda tajam di sekitarnya. Yang terakhir yaitu jangan memasukkan apapun ke dalam mulut anak.

Perhatikan keadaan kesadaran, warna wajah, posisi mata, pergerakan keempat anggota gerak, dan suhu tubuh, waktu saat kejang mulai dan berakhir, serta lamanya kejang. Tetaplah di samping anak Anda sampai keadaan pasien pulih sepenuhnya. Bila setelah kejang berakhir tidak ada keluhan atau kelemahan, maka anak dapat dikatakan telah pulih. Namun bila anak mengalami sakit kepala, terlihat kosong atau mengantuk, biarkan pasien melanjutkan istirahatnya. Jangan mencoba memberi stimulasi pada anak jika keadaan anak belum sadar  sepenuhnya.

Anda perlu segera mencari penangangan medis jika:

  • Gejala kejang berlangsung selama 2-3 menit
  • Terjadi kejang berikutnya tanpa ada fase sadar diantaranya
  • Pasien terluka saat kejang

Diagnosa epilepsi dibuat berdasarkan pemeriksaan menyeluruh dari riwayat medis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan diagnostik sebagai penunjang. Untuk pemeriksaan penunjang, dokter akan menggunakan Electroencephalogram (EEG), pemeriksaan radiologi berupa Computed Tomography (CT Scan) atau Magnetic Resonance Imaging (MRI). Selain itu, dokter mungkin juga akan melakukan pemeriksaan laboratorium untuk menentukan jenis dan dosis obat yang akan diberikan.

Meski belum ada pengobatan yang mampu menyembuhkan epilepsi sepenuhnya, sekitar 80 persen anak-anak yang menderita epilepsi mampu hidup normal dengan bantuan pengobatan yang benar dan teratur. Peranan orang tua juga sangat dibutuhkan dalam pengobatan epilepsi untuk menghindari ketidakteraturan dalam pengobatan. Tidak hanya itu, orangtua pun harus membantu menjaga daya tahan tubuh anak dengan memperhatikan asupan gizi anak.

 *pic sehatselalu.com

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here