SehatFresh.com – Gangguan kepribadian narsistik merupakan sebuah gangguan mental yang dimana seseorang tersebut memiliki rasa bahwasanya diri mereka tersebut merupakan orang yang penting dan kebutuhan untuk dikagumi secara mendalam oleh orang lain. Orang – orang dengan gangguan kepribadian narsistik ini memiliki kepercayaan bahwa ia lebih unggul di bandingkan dengan orang lain dan cendrung kurang memiliki empati pada orang lain. Akan tetapi, di balik topeng super percaya dirinya tersebut, terdapat sebuah harga diri yang rapuh, hingga sangat rentan jika mendapatkan kritikan.
Gangguan kepribadian narsistik ini merupakan salah satu diantara beberapa jenis dari gangguan kepribadian. Gangguan kepribadian merupakan suatu kondisi dimana seorang memiliki sifat tertentu yang mana hal tersebut menyebabkan mereka untuk berprilaku dengan cara yang cendrung “menyedihkan”. Perilaku yang menyedihkan tersebut akhirnya membatasi kemampuan mereka dalam berinteraksi dengan orang lain.
Gejala Seorang Mengalami Narsistik
Gejala gangguan kepribadian narsistik dapat berupa beberapa hal sebagai berikut;
- Rasa percaya diri bahwa dirinya lebih baik dibandingkan dengan orang lain
- Memiliki khayalan tentang sebuah kesuksesan, kekuasaan, dan daya tarik yang paripurna dalam diri.
- Seringkali melebih-lebihkan prestasi ataupun bakat.
- Selalu mengharapkan pujian yang konstan dan kekaguman
- Memepercayai bahwa ia adalah seorang yang istimewa dan selalu ingin diistimewakan.
- Gagal mengenali emosi dan juga perasaan orang lain
- Selalu mengharapkan orang lain menyetujui ide dan rencana yang dimilikinya
- Selalu mengambil keuntungan daripada orang lain
- Mengekspresikan dengan bentuk penghinaan terhadap orang yang di anggapnya lebih rendah (inferior)
- Menjadi iri kepada orang lain
- Memiliki bayangan bahwa orang lain iri terhadap hal-hal yang dimilikinya, mulai dari kesuksesan, keelokan fisik yang dimiliki, hingga hubungan dengan orang lain.
- Seringkali menetapkan tujuan yang tak realistis
- Mudah sekali terluka dengan penolakan pada dirinya
- Mempunyai harga diri yang rapuh
Walaupun memang beberapa fitur dari gangguan ini nampak mirip dengan orang yang mempunyai kepercayaan dan juga harga harga diri yang kuat, akan tetapi kedua hal ini tidaklah sama. Gangguan kepribadian narsistik ini cendrung melampaui batas normal dari orang yang sehat. Para penderita gangguan ini selalu menempatkan dirinya sebagai tumpuan bagi orang lain.
Gangguan kepribadian narsistik di era kemudahan akses sosial media ini, nampak menggandrungi para remaja yang aktif di media sosial. Dari beberapa penelitian yang telah dilakukan, tak sedikit para remaja yang terindikasi mengalami gangguan ini.
Tanda yang paling kentara adalah, saat seorang anak remaja memposting foto namun tidak di berikan like ataupun komentar positif, mereka akan mengganti-gantinya dengan tidak lazim. Hal tersebut disebabkan karena mereka rentan terhadap kritikan dari orang lain, dan gandrung akan pujian dari orang lain.