SehatFresh.com – Kembali melakukan hubungan seksual setelah melahirkan menjadi momen yang paling ditunggu-tunggu pasangan suami istri. Meski demikian tidak semudah membalikan telapak tangan untuk memulainya. Butuh adaptasi dengan berbagai kondisi, termasuk perubahan Miss V apakah sudah membaik atau belum.
Kapan waktu yang pas untuk kembali berhubungan?
Terkait kapan waktu yang pas untuk kembali berhubungan, semua itu tergantung kondisi Miss V. Jika kondisi Miss V cepat membaik, maka dalam waktu tiga bulan aktivitas seksual bisa kembali dilakukan. Oleh karena itu pastikan bahwa kondisi Miss V benar-benar sudah dalam keadaan sehat.
Pertimbangkan kesehatan fisik
Beberapa masalah bisa saja muncul pada Miss V setelah melahirkan, misalnya rasa nyeri atau pendarahan yang masih terjadi. Kondisi tersebut harus segera mendapatkan penanganan medis agar tidak menimbulkan dampak yang lebih parah.
Tidak peduli melahirkan dengan normal atau operasi caesar, pemulihan tubuh setelah melahirkan akan memakan waktu yang tidak singkat. Selain itu kondisi kesehatan ibu harus benar-benar diperhatikan. Pasalnya kelelahan dan aktivitas menyusui bisa saja mengganggu jadwal hubungan seksual yang sudah direncanakan.
Dokter akan menyarankan ibu untuk mengkonsumsi vitamin, buah, dan sayuran untuk cepat memulihkan kondisi fisik. Aktivitas seksual setelah melahirkan tidak bisa langsung dilakukan oleh ibu karena pertimbangan beberapa faktor, diantaranya:
- Leher rahim ibu memerlukan waktu untuk kembali menutup secara sempurna.
- Kondisi Miss V yang mungkin mengalami keputihan memerlukan waktu yang cukup lama untuk berhenti.
- Sayatan, robekan, atau luka juga memerlukan waktu yang cukup lama untuk kembali normal.
Perlu diketahui bahwa setiap ibu mempunyai kondisi fisik yang berbeda-beda setelah melahirkan. Setelah dokter memberikan kepastikan bahwa ibu sudah aman untuk melakukan hubungan seksual, maka hal itu bisa menjadi acuan bagi ibu untuk kembali bercinta dengan suami.
Ciptakan kondisi psikologis yang positif
Mempunyai buah hati yang baru saja dilahirkan bisa mengubah kondisi psikologis ibu. Perasaan ini menjadi mudah khawatir atau cemas ketika melihat perkembangan si kecil. Situasi inilah yang dapat mempengaruhi kondisi emosional ibu.
Dampaknya seks setelah melahirkan tidak menjadi perhatian utama untuk sementara waktu bagi suami istri. Selain itu perubahan hormon ibu setelah melahirkan juga bisa mengakibatkan depresi. Ibu jadi mudah marah, cemas, hingga muncul rasa khawatir yang berlebihan.
Suami harus membantu istri untuk mengatasi perasaan tersebut. Jika depresi benar-benar menjadi masalah serius, maka tidak ada salahnya untuk meminta bantuan konsultan medis dalam mengatasinya. Dengan demikian problem psikologis istri bisa teratasi.
Program keluarga berencana harus menjadi pertimbangan
Pasangan suami istri yang baru saja memiliki buah hati perlu mempertimbangkan program KB sebelum kembali melakukan hubungan seksual. Terdapat banyak pilihan untuk KB, namun yang penting adalah berkonsultasi dengan dokter spesialis sebelum melakukannya. (APY)