SehatFresh.com – Rambut rontok memang tidak diinginkan terutama dikalangan wanita dan masalah ini sudah umum terjadi. Normalnya rambut rontok perhari hanya 25 sampai 100 helai rambut. Jika lebih dari 100 helai inilah yang disebut dengan rambut rontok berlebihan atau telogen effluvium. Kerontokan ini dapat terjadi menyeluruh pada bagian kepala (alopesia) dan menyebabkan kebotakan pada satu area atau sering disebut dengan pitak.
Bukan rahasia lagi jika rambut dipengaruh oleh faktor usia, namun juga beberapa faktor penyebab lainnya. Faktor penyebab lain yang dapat menyebabkan rambut rontok secara berlebih yaitu :
- Perawatan Rambut yang Kurang
Perawatan rambut yang kurang ternyata mempengaruhi dari kerontokan rambut yang parah. Kegiatan pemicu kerontokan yaitu seperti mengikat rambut yang terlalu kencang dan dalam waktu yang lama, jarang mencuci rambut, pemakaian shampo yang salah dan paparan sinar matahari yang berlebihan menjadi faktor penyebabnya.
- Pengaruh Hormon
Hormon menjadi salah satu faktor penyebab kerontokan rambut.
Hormon dihydrotestosteron (DHT) merupakan hormon yang membantu dalam proses rontoknya rambut. DHT menyebabkan folikel rambut menyusut sehingga memicu kerontokan. Selain itu, perubahan metabolisme saat tumbuh dewasa juga dapat menyebabkan kerontokan rambut berlebih.
Hormon endrogen berfungsi merangsang percepatan pertumbuhan dan menebalkan rambut. Pada Kulit kepala penderita alopesia androgenetik, hormon endrogen memperkecil diameter batang rambut serta memperlambat pertumbuhannya. Pada wanita hormon endrogen akan menyebabkan hirsutisme yaitu tumbuhnya rambut tebal pada bagian yang biasa tumbuh pada pria, sedangkan hormon esterogen akan memperlambat pertumbuhan rambut.
- Nutrisi
Kekurangan nutrisi terutama protein dan kalori sangat berpengaruh pada kesehatan rambut. Hal ini berdampak pada kondisi rambut yang kering dan rontok. Selain itu kekurangan karbohidrat, vitamin B12, mineral, zat besi, asam folat, asam amino juga dapat menyebabkan kerontokan rambut.
- Stress Berat
Tekanan psikologis seperti stress berat dapat mempengaruhi siklus rambut sehingga mempercepat terjadinya kerontokan yang lebih banyak menurut dokter kullit NewYork City, Mark Glashofer. Selain itu stress membantu melemahkan saraf rambut dan memicu kerontokan secara menyeluruh.
- Pengaruh Bahan Kimia dari Penataan Rambut
Proses kimia dari penataan rambut seperti mewarnai rambut, teknik smoothing, rebonding cenderung mempengaruhi akar rambut sehingga rambut lebih mudah rapuh, rontok, kering dan tidak mudah untuk tumbuh kembali.
- Pengaruh Obat
Semua obat mempunyai efek samping, termasuk juga sangat berpengaruh terhadap kerontokan rambut. Beberapa obat tersebut antara lain obat antidepresan, obat kemoterapi, obat pengenceran darah, jantung, radang sendi, tekanan darah tinggi, obat rematik, asam urat, obat dengan kandungan vitamin A terlalu banyak dan kontrasepsi pil bisa menjadi penyebab rambut rontok secara berlebih.
- Pengaruh Penyakit Tertentu
Penyakit seperti Polycystic Ovary Syndrome (PCOS), penyakit Lupus dan anemia berat sangat berpengaruh dalam kerontokan rambut yang parah. Tidak hanya itu penyakit diabetes, hipertirodisme dan sindrom down memicu kerontokan rambut berbentuk pitak.
- Infeksi Rambut dan Ketombe
Dua kondisi ini memicu kerontokan rambut yang parah, karena ketombe yang menutupi kulit kepala membuat akar rambut menjadi rapuh, sedangkan infeksi membantu mempercepat kerontokan rambut. (MLD)