SehatFresh.com – Jeans ketat kini sudah menjadi tren yang paling populer. Jeans ketat adalah trend fashion terbaru, yang dirancang agar pas dengan bentuk pinggang dan paha. Jeans jenis ini sedikit lebih ketat di pinggang sehingga terlihat meratakan perut dan membentuk tubuh secara keseluruhan yang memberikan bentuk langsing. Namun, sering pakai celana ketat ternyata bisa berdampak pada kesehatan.
Pemakaian celana ketat dapat menyebabkan iritasi dan jamur. Selain itu, celana ketat akan membuat tekanan berlebihan pada saraf kutan lateral, yang menyebabkan sindrom kesemutan paha. Selain menyebabkan perasaan geli pada paha, mengenakan celana ketat juga dapat menimbulkan ketidaknyamanan pada perut, pembekuan darah, mulas dan nyeri punggung bagian bawah.
Penggunaan celana yang terlalu ketat dapat mengganggu motilitas dari usus. Hal inilah yang membuat seseorang merasa tidak nyaman atau sakit pada perut setelah dua atau tiga jam setelah makan. Mati rasa di area paha merupakan indikasi bahwa sirkulasi darah pada paha tidak berjalan lancar. Jika Anda mengabaikannya, hal tersebut bisa mengarah pada kerusakan saraf permanen.
Sebuah studi di Inggris menyebutkan bahwa endometriosis (gangguan kesuburan pada wanita) dapat dipicu karena terlalu sering mengenakan celana ketat selama bertahun-tahun. Pada wanita, pemakaian celana ketat dapat menimbulkan jamur, keputihan, dan gatal-gatal pada organ kewanitaan. Hal ini disebabkan timbunan keringat yang ada di area kewanitaan tidak bisa keluar dengan baik hingga akhirnya menumpuk. Keadaan udara yang lembab memicu munculnya jamur.
Jika dibiarkan, hal ini dapat membahayakan organ kewanitaan yang mengancam kesehatan reproduksi yang mengarah ke penyakit menular seksual seperti infeksi jamur, atau mengalami gejala lain seperti kram menstruasi, ruam serta gangguan pencernaan. Jamur yang sering tumbuh di bagian-bagian tersebut diantaranya adalah jamur kurap (merah menonjol dan gatal), jamur panu (bercak coklat dan putih), serta jamur candida (basah dan gatal).
Penggunaan celana jeans ketat yang terlalu sering dapat menyebabkan daerah di sekitar kemaluan menjadi panas, sehingga berbahaya bagi sperma. Berdasarkan studi, penggunaan pakaian ketat terutama celana ketat dapat menyebabkan penurunan kualitas sperma yaitu jumlah sperma yang biasanya 60 juta per mililiter bisa turun drastis hingga 20 juta per mililiter.
Suhu yang tidak normal pada lapisan yang melindungi kemaluan (skrotum) dapat menurunkan kualitas sperma karena tumpukan keringat yang tidak bisa keluar di sekitar organ reproduksi. Umumnya, suhu udara yang kondusif untuk organ vital normalnya hingga 36,5 derajat celcius. Namun saat memakai celana ketat, suhu udara meningkat hingga 37 derajat celcius. Kondisi yang panas ini sangat berbahaya bagi sperma.