SehatFresh.com – Setiap helai rambut tumbuh kira-kira 1 cm setiap bulannya, namun tidak semua rambut mengalami pertumbuhan setiap saatnya. Sekitar 90 persen rambut dapat tumbuh dan 10 persen lainnya mempunyai masa istirahat yang berarti akan rontok. Hal ini merupakan fenomena normal yang umum dialami banyak orang.
Semua rambut yang rontok tersebut akan diganti oleh rambut baru dan siklus kerontokan normal ini akan berlanjut secara terus menerus. Kerontokan pada rambut dan kebotakan memang identik dengan masalah orang tua alias usia. Tapi ternyata, remaja yang masih usia produktif pun bisa mengalaminya.
Kondisi ini disebut kerontokan dini. Kebotakan yang terjadi di usia remaja tidak terjadi secara langsung, tetapi anda bisa rasakan bagaimana rambut anda mulai menipis sedikit demi sedikit. Banyak faktor yang dapat memicu kerontokan di usia remaja, beberapa diantaranya adalah :
- Hormon
Secara umum, hormon dapat menyebabkan kerontokan rambut ketika jumlahnya tidak seimbang. Ketika remaja, hormon cenderung fluktiatif dan hal ini merupakan bagian dari masa transisi menuju dewasa, tetapi masalah tersebut juga bisa berdampak, salah satunya adalah kerontokan rambut. Remaja perempuan dapat mengembangkan ovarium polikistik, yang pada gilirannya dapat menyebabkan kerontokan rambut. Di sisi lain, remaja laki-laki dengan ketidakseimbangan androgen dapat mengalami kerontokan rambut.
- Makanan
Junk food atau makanan cepat saji dapat menyebabkan kerontokan rambut pada remaja. Tidak ada produk perawatan rambut yang dapat menghentikan rambut rontok sepenuhnya. Cara yang paling efektif adalah dengan menjalani diet seimbang.
- Diabetes
Kerontokan rambut juga bisa menjadi gejala adanya penyakit. Salah satu tanda awal terjadinya diabetes pada anak-anak adalah rontoknya rambut. Laki-laki dan perempuan muda yang mulai mengalami penipisan rambut harus melakukan pemeriksaan kadar gula darah.
- Konsumsi obat-obatan
Kebotakan dapat terjadi sebagai reaksi terhadap obat-obatan yang efeknya kuat. Rambut rontok dapat terjadi karena obat resep alergi atau kerusakan pada protein yang disebut keratin rambut. Untuk menghindari hal ini, sebelum mengonsumsi obat, tanyakan kepada dokter tentang efek samping dari obat tersebut.
- Gaya dan perawatan rambut
Gaya rambut kepang ketat dan ekor kuda dapat membuat akar rambut menjadi lemah. Hal ini terjadi karena rambut ditarik berlebihan. Selain gaya rambut, hawa panas panas dari hair dryer (pengering rambut), bisa membuat rambut rusak jika digunakan terlalu sering. Gel rambut, hair spray dan pewarna rambut juga dapat mengakibatkan rambut rontok.
- Tinea Capitis
Tinea Capitis adalah infeksi jamur superfisial yang menyerang pada kulit kepala dan rambut. Jamur dapat masuk ke dalam kulit kepala atau rambut, selanjutnya berkembang membentuk kelainan di kulit kepala. Gejala dari penyakit ini yaitu adanya keluhan penderita berupa bercak dikulit kepala yang terasa gatal dan sering disertai rontoknya rambut di tempat tersebut. Remaja yang melakukan olahraga atau kegiatan lain yang mengarah pada keringat berkepanjangan dapat mengalaminya.