Jenis Tindakan Operasi Vasektomi

www.sehatfresh.com

SehatFresh.com – Vasektomi adalah operasi kecil yang dilakukan khusus untuk kaum pria. yang merupakan cara untuk mencegah keluarnya sel sperma secara permanen. Vasektomi merupakan salah satu cara menekan angka kelahiran (kontrasepsi).

Namun, berbeda pula dengan alat KB lainnya yang masih mungkin terjadi kehamilan, vasektomi membuat pria tidak dapat menghamili wanita secara permanen. Jadi, bagi pasangan yang masih ingin memiliki keturunan, ada baiknya jika menggunakan alat kontrasepsi yang lain. Vasektomi biasanya menjadi pilihan terakhir, karenya efek permanen yang ditimbulkan. Vasektomi biasanya dilakukan oleh seorang pria jika istrinya tidak bisa menggunakan alat kontrasepsi. Entah dengan alasan kesehatan seperti alergi, atau alasan penting lainnya.

Operasi vasektomi merupakan operasi kecil dengan melakukan sayatan kecil pada kulit kantung zakar (skrotum) dan kemudian  memotong dan mengikat saluran vas deferens yang menghubungkan testis dengan muara  saluran di kepala penis, membuat sel sperma tidak keluar untuk dapat membuahi sel telur. Cairan ejakulasi tetap ada yang dikeluarkan namun hanya berupa air mani saja, tanpa berisi sel sperma. Air mani yang normal adalah campuran antara sel sperma, cairan seminal, dan getah yang berasal dari prostat.

Setelah melakukan operasi vasektomi, air mani yang dihasilkan akan berkurang, karena hilangnya sel sperma. Jika pada kondisi normal air mani yang dihasilkan berjumlah 5 mL, maka akan berkurang 0,15 mL. Air mani tetap ada tanpa mengurangi tingkat kepuasan saat melakukan hubungan intim.

Pasca operasi vasektomi, biasanya akan muncul rasa nyeri di sekitar kulit pasca operasi. Disarankan untuk mengompres daerah yang nyeri dengan kompres dingin. Selain itu dapat juga mengonsumsi obat pereda nyeri.

Disarankan untuk tidak melakukan aktifitas yang terlalu berat, untuk menghindari pembengkakan pada daerah skotrum pasca operasi. Pria yang baru melakukan operasi juga dianjurkan untuk menggunakan celana khusus agar gerak tubuh saat beraktivitas tidak membuat jahitan terbuka dan memperlambat proses penyembuhan. Selama delapan minggu pasca operasi, disarankan untuk tidak melakukan hubungan intim untuk memastikan penyembuhan luka baik. (IKS)

TINGGALKAN KOMENTAR

Please enter your comment!
Please enter your name here