SehatFresh.com – Ada berbagai faktor yang dapat menjadi penyebab perempuan tidak subur hingga berujung pada sulit hamil. Salah satu penyebabnya adalah mengalami sindrom asherman (Asherman Syndrome).
Apa Itu Sindrom Asherman?
Sindrom asherman adalah kondisi dimana terbentuknya jaringan parut pada rahim atau leher rahim. Kondisi ini membuat sisi di dalam rahim atau leher rahim saling menempel, sehingga ukuran rahim menjadi mengecil. Pada kondisi yang ringan dapat terjadi di area rahim yang lebih kecil, sementara pada kasus yang parah seluruh dinding depan dan belakang rahim menyatu.
Akibatnya, penderita sindrom asherman akan mengalami kesulitan hamil namun terdapat kemungkinan akan menghadapi risiko, seperti keguguran atau kematian dalam kandungan. Sindrom asherman atau yang lebih dikenal dengan pelengketan rahim ini tergolong penyakit yang jarang terjadi. Biasanya kondisi ini sering berkembang setelah operasi rahim.
Penyebab Sindrom Asherman
Beberapa penyebab sindrom asherman :
- Jaringan parut pasca bedah caesar, dimana dilakukan jahitan untuk menghentikan perdarahan.
- Radioterapi.
- Infeksi organ reproduksi.
- Endometriosis.
- Pasca operasi pengangkatan miom atau polip.
Gejala Sindrom Asherman
Gejala yang menjadi ciri khas dari sindrom asherman adalah haid yang tidak teratur atau bahkan sama sekali tidak mengalami menstruasi (amenorrhea). Namun, tidak semua haid yang tidak teratur disebabkan oleh sindrom asherman. Selain itu, beberapa perempuan merasakan rasa sakit di setiap periode, tapi tidak sampai mengeluarkan perdarahan.
Artinya anda sedang berada pada siklus haid namun darah terhambat di dalam rahim karena saluran rahim tersumbat oleh jaringan parut. Gejala lain seperti kram atau sakit perut yang parah, sulit hamil atau mempertahankan kehamilan. Jika anda merasakan salah satu gejala ini, sebaiknya segera onsultasi dengan dokter untuk mendapat tes diagnostik yang akurat.
Diagnosis Sindrom Asherman
- Tes darah, untuk mendeteksi penyakit skistosomiasis yang dapat menyebabkan perlengketan pada rahim.
- Tes hormon, pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui adanya hormon yang memicu perdarahan.
- USG transvaginal, bertujuan untuk melihat kondisi leher rahim, saluran telur, rahim serta area panggul.
- Histerosalpingogram (HSG), pemeriksaan ini dilakukan untuk melihat kondisi rahim.
- Histeroskopi, pemeriksaan ini bertujuan untuk melihat rahim bagian dalam.
- Histerosonografi, pemeriksaan ini untuk menghasilkan pencitraan rahim yang lebih jelas dengan larutan saline dan media USG.
Pengobatan Sindrom Asherman
Pengobatan sindrom asherman dilakukan dengan tujuan untuk memperbaiki ukuran dan bentuk rahim. Caranya adalah dengan mengangkat atau menghilangkan perlengketan pada rahim. Jika penderita merasakan nyeri dan masih ingin hamil, maka dapat menjalani prosedur operasi histeroskopi.
Setelah menjalani proses histereskopi, pasien akan diberikan antibiotik untuk mencegah infeksi dan tablet estrogen untuk meningkatkan kualitas lapisan rahim. Histerokopi berulang akan dilakukan kemudian hari untuk memeriksa apakah operasi berhasil dan tidak ada perlengketan rahim.
Pasca tindakan, masih ada kemungkinan perlengketan terjadi kembali. Sehingga, untuk keinginan hamil pasien harus menunggu satu tahun untuk memastikan perlengketan tidak terjadi lagi.