SehatFresh.com – Hipoglikemik adalah suatu kondisi terjadinya penurunan kadar glukosa darah berada di bawah batas normal. Hal ini terjadi karena ketidakseimbangan antara makanan yang dikonsumsi, aktivitas fisik dan obat-obatan. Kondisi ini tidak hanya terjadi pada orang dewasa akan tetapi dapat terjadi pula pada bayi bahkan sejak baru lahir dan anak-anak.
Bayi dikatakan mengalami hipoglikemik apabila kada gula dalam darah bayi tersebut kurang dari 40-45 mg/dl. Kondisi ini terjadi karena bayi mengalami suatu kondisi yang tidak normal di dalam sistem pengaturan gula darah tersebut, pada umumnya bayi dapat mengalami kondisi ini pada 2 jam pertama setelah dirinya dilahirkan.
Selain itu hipoglikemik yang terjadi pada bayi dikarenakan oleh suatu gangguan yang terjadi pada satu atau beberapa hubungan sistem metabolisme gula (glukosa) pada saat makan atau minum dan puasa. Kondisi ini dapat terjadi pada anak-anak namun sangat jarang sekali, terlebih pada anak yang usianya lebih besar. Hipoglikemik yang terjadi pada bayi terdapat beberapa klasifikasi, dianataranya sebagai berikut :
- Hipoglikemik ringan
Bayi yang mengalami hipoglikemik ini simtomatik dapat di atasi sendiri dan tidak menimbulkan gangguan yang mengganggu aktivitas sehari-hari.
- Hipoglimik sedangke
Sistomatik yang di alami bayi masih bisa di atasi sendiri namun menimbulkan gangguan yang mengganggu aktivitas sehari-hari.
- Hipoglikemik berat
Sering tidak sistomatik dan bayi tidak dapat mengatasi senndiri karena timbul gangguan kognitif di aktivitas sehari-hari sehingga bayi membutuhkan bantuan dari luar meskipun tidak perlu membutuhkan terapi parenteral. Selain itu bila bayi sudah menimbulkan koma atau kejang maka bayi membutuhkan terapi parenteral baik secara intramuskular maupun secara intravena.
Bayi yang mengalami hipoglikemik akan menunjukan tanda gejala seperti tremor, rewel, penurunan kesadaran, kemampuan menyusu yang berkurang, hilangnya refleks moro, hipotermi, sesak napas, henti nafas, detak jantung bayi menjadi lambat, kejang dan koma. Sedangkan hipoglikemik yang terjadi pada anak akan menunjukan tanda gejala seperti keluar keringan secara berlebihan, merasa bingung, latergi, gelisah, merasa lapar, pusing, penurunan nafsu makan atau minum, kejang dan koma.
Perlu anda waspadai kondisi hipoglikemik yang terjadi pada bayi karena hal ini berpengaruh pada perkembangan otak anak. Otak bayi berkembang sangat cepat di tahun pertama kehidupan dan glukosa sebagian besar digunakan untuk perkembangan otak.
Sehingga apabila bayi mengalami hipoglikemik yang menetap dan terjadi secara berulang maka akan menghambat perkembangan dan fungsi otak. Kondisi hipoglikemik yang terjadi pada bayi dalam jangka waktu yang panjang maka akan menimbulkan gangguan kognitif, cerebal palsy, kejang, dan gangguan pada fungsi sistem saraf otonom. Hal ini dapat di cegah apabila ibu segera menyusui bayi dan terur dimonitor selama 20 jam pertama kehidupan bayi. (KMY)